Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image kezia sasono

Empati Bidan, Pelindung Psikologis Ibu

Edukasi | 2025-12-08 11:02:58

Kehamilan adalah periode yang penuh antisipasi dan transformasi signifikan bagi wanita. Banyak ibu hamil merasa cemas mengenai kondisi janin, proses kelahiran, perubahan tubuh, serta perubahan peran di dalam keluarga. Apabila tidak dikelola dengan tepat, kecemasan ini bisa berubah menjadi stres jangka panjang yang membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

Di titik ini, peran bidan sangatlah krusial, tidak hanya sebagai profesional kesehatan, melainkan juga sebagai pendukung emosional. Interaksi yang efektif antara bidan dan ibu hamil telah terbukti dapat mengurangi tingkat stres, membangun kepercayaan diri, dan menciptakan ikatan yang mendukung sepanjang kehamilan sampai persalinan.

Mengapa komunikasi dari bidan begitu berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu hamil?

1. Menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan: Penyampaian informasi yang transparan tentang kondisi kehamilan, estimasi persalinan, dan penanganan keluhan fisik dapat mengurangi ketakutan ibu hamil. Pengetahuan yang cukup membuat ibu merasa tidak sendirian dalam menghadapi kehamilan.

2. Mencegah penyebaran informasi yang salah: Pada zaman digital ini, banyak ibu hamil mendapatkan informasi kesehatan yang tidak selalu akurat. Dialog terbuka dengan bidan dapat memperbaiki informasi palsu yang bisa menimbulkan kecemasan.

3. Memfasilitasi deteksi dini gangguan psikologis: Ibu yang rutin berkomunikasi dengan tenaga kesehatan akan lebih mudah mengungkapkan masalah emosional. Bidan dapat segera mengarahkan ke psikolog atau layanan terkait jika ditemukan indikasi depresi atau gangguan kecemasan.

4. Memperkuat hubungan manusiawi: Sikap empati, dukungan moral, dan bahasa tubuh yang menenangkan memberikan dampak signifikan pada kondisi emosional ibu hamil. Ini memperkuat motivasi ibu untuk menjaga kesehatan diri dan janin.

5. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling sering berhubungan dengan wanita selama masa kehamilan, terutama di wilayah pedesaan. Karena itu, peningkatan kemampuan komunikasi merupakan kebutuhan mendesak. Latihan konseling, metode pendekatan yang manusiawi, serta kebiasaan menggunakan bahasa yang sederhana dapat meningkatkan mutu layanan kebidanan.

Lebih lanjut, fasilitas kesehatan sebaiknya menyediakan lingkungan yang memfasilitasi komunikasi yang nyaman, seperti sesi konsultasi pribadi, layanan psikologis, dan pendidikan keluarga untuk membangun dukungan emosional yang terintegrasi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa interaksi yang baik antara tenaga kesehatan dan ibu hamil dapat menghasilkan:

pengurangan risiko stres dan depresi selama kehamilan, peningkatan kepatuhan terhadap perawatan antenatal (ANC), kelancaran proses kelahiran karena kepercayaan diri ibu yang meningkat, serta hubungan positif antara ibu dan bayi setelah kelahiran.

Dengan demikian, komunikasi bukan hanya tambahan pada layanan kesehatan, melainkan elemen esensial dalam memelihara kesejahteraan ibu hamil baik secara fisik maupun psikologis.

Kesehatan ibu adalah dasar utama bagi pembangunan bangsa. Agar menghasilkan generasi yang sehat dan tangguh, ibu perlu merasa aman, mendapat dukungan, dan dihargai sepanjang kehamilan. Komunikasi efektif dari bidan merupakan salah satu kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut.

Pembiayaan terhadap komunikasi yang manusiawi dalam layanan kebidanan merupakan investasi bagi masa depan generasi bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image