Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novasari Eka Putri Bekti

Pelayanan Bidan terhadap Ibu dan Anak: Pilar Utama Peningkatan Kesehatan Keluarga

Edukasi | 2025-11-12 08:37:52
Bidan yang sedang melakukan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil

Kesehatan ibu dan anak merupakan fondasi utama dalam pembangunan kesehatan nasional. Keberhasilan suatu bangsa dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari kualitas kesehatan ibu dan anaknya. Dalam konteks ini, bidan memiliki peran strategis dan sentral sebagai tenaga kesehatan profesional yang memberikan pelayanan komprehensif dan berkesinambungan kepada perempuan, ibu hamil, bayi, serta anak balita. Pelayanan kebidanan tidak hanya berfokus pada proses kelahiran, tetapi juga mencakup seluruh siklus kehidupan reproduksi perempuan—mulai dari prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, hingga masa tumbuh kembang anak.

Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Ibu

Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan ibu di masyarakat. Mereka berperan dalam memberikan asuhan kebidanan yang bermutu, aman, dan berlandaskan pada bukti ilmiah (evidence-based practice). Tugas utama bidan mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif sederhana, dan rehabilitatif yang dilakukan secara holistik.

1. Pelayanan Kehamilan (Antenatal Care) Pada masa kehamilan, bidan bertanggung jawab dalam pemantauan kesehatan ibu dan janin melalui kunjungan antenatal minimal empat kali selama kehamilan. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, detak jantung janin, serta pemberian tablet tambah darah. Bidan juga memberikan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan, gizi ibu hamil, serta persiapan persalinan yang aman.

2. Pelayanan Persalinan (Intranatal Care) Dalam proses persalinan, bidan berperan memastikan kelahiran berlangsung secara aman bagi ibu dan bayi. Bidan menerapkan prinsip Asuhan Persalinan Normal (APN) yang mengutamakan keselamatan, kebersihan, dan kenyamanan. Selain membantu kelahiran, bidan juga berfungsi sebagai pendamping emosional bagi ibu agar proses melahirkan berlangsung tenang dan bermakna.

3. Pelayanan Masa Nifas (Postnatal Care) Setelah persalinan, bidan memantau kondisi fisik dan psikologis ibu pada masa nifas. Bidan memastikan involusi uterus berjalan normal, luka jahitan sembuh baik, dan tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan atau infeksi. Edukasi tentang laktasi, kontrasepsi pascapersalinan, dan perawatan bayi juga menjadi bagian penting dari asuhan nifas.

4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) Selain menangani kehamilan dan persalinan, bidan juga berperan aktif dalam program Keluarga Berencana (KB). Mereka memberikan konseling serta pelayanan kontrasepsi sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan klien. Upaya ini penting untuk mengatur jarak kelahiran, menurunkan angka kematian ibu, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Anak

Pelayanan kebidanan tidak berhenti pada ibu, tetapi juga berlanjut kepada bayi dan anak. Bidan bertanggung jawab memastikan bayi lahir dengan sehat, tumbuh dengan optimal, dan terlindungi dari penyakit.

1. Pelayanan Neonatus (0–28 Hari) Bidan melakukan pemantauan terhadap bayi baru lahir, termasuk pemeriksaan suhu, berat badan, pernapasan, dan tanda bahaya neonatal. Praktik Inisiasi Menyusu Dini (IMD) serta pemberian ASI eksklusif merupakan bagian dari pelayanan neonatal yang krusial.

2. Pelayanan Bayi dan Balita Bidan memantau tumbuh kembang bayi dan balita melalui kegiatan posyandu. Pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta imunisasi dasar lengkap dilakukan secara rutin. Bidan juga memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh, nutrisi seimbang, dan deteksi dini keterlambatan tumbuh kembang anak.

3. Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk Dalam konteks Indonesia, stunting menjadi tantangan besar kesehatan anak. Bidan berperan dalam skrining risiko stunting, memberikan penyuluhan gizi, dan memantau asupan makanan bergizi seimbang sejak kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak (periode 1000 hari pertama kehidupan).

Pendidikan dan Kompetensi Bidan

Untuk melaksanakan perannya, bidan harus memiliki kompetensi profesional yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap etis. Pendidikan kebidanan di Indonesia saat ini diselenggarakan melalui program Diploma III dan Sarjana Terapan Kebidanan, dengan standar kurikulum yang mengacu pada Indonesian Midwifery Competency Framework. Selain itu, bidan wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan izin praktik sesuai peraturan pemerintah agar dapat memberikan pelayanan secara legal dan aman.

Tantangan dalam Pelayanan Kebidanan

Meskipun peran bidan sangat vital, berbagai tantangan masih dihadapi di lapangan. Di daerah terpencil, akses terhadap fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga bidan masih terbatas. Selain itu, masih ada kesenjangan antara kebijakan kesehatan dengan implementasi di tingkat masyarakat. Faktor sosial-budaya juga sering memengaruhi penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kebidanan, seperti kepercayaan tradisional dan rendahnya kesadaran tentang kesehatan reproduksi.

Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Bidan

Untuk mengoptimalkan pelayanan kebidanan, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:

1. Peningkatan kompetensi dan pelatihan berkelanjutan (continuing professional development) bagi bidan agar selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan.

2. Peningkatan sistem rujukan agar ibu dan anak yang mengalami komplikasi segera mendapatkan perawatan lanjutan.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui posyandu dan kelas ibu hamil agar keluarga memiliki kesadaran dan kemampuan menjaga kesehatan reproduksi.

4. Digitalisasi layanan kebidanan, misalnya pencatatan kesehatan ibu-anak berbasis aplikasi, untuk memudahkan pemantauan dan pelaporan.

Pelayanan bidan terhadap ibu dan anak merupakan komponen esensial dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bidan tidak hanya berperan sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai pendidik, konselor, dan pendamping bagi keluarga. Dengan pelayanan yang holistik, berbasis bukti ilmiah, serta berorientasi pada pemberdayaan, bidan mampu menjadi agen perubahan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak serta menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, dukungan terhadap profesi bidan, baik dari segi kebijakan, pendidikan, maupun fasilitas, menjadi investasi penting bagi masa depan bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image