herrin kinasih
Membaca untuk Indonesia: Kebiasaan Kecil, Besar Pengaruhnya
Eduaksi | 2025-12-07 09:28:06
Jika pengetahuan adalah bahan bakar, maka membaca adalah bensinya. Masalahnya, banyak dari kita lebih memilih mengisi paket data daripada mengisi “ tangki otak”.
Ironisnya di era globalisasi ini, kebiasaan membaca sering kali di sepelekan. Banyak yang menganggap membaca adalah kegiatan yang membutuhkan waktu luang. Padahal, untuk mendapatkan informasi tidak selalu harus membuka buku tebal. Membaca melalui gadget pun bisa, apalagi jika sudah terhubung internet yang memberikan akses ke berbagai berita, artikel, dan pengetahuan terbaru dari seluruh dunia.
Membaca bukan hanya mengenai menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk cara kita melihat dunia. Seseorang yang terbiasa membaca biasanya lebih kritis terhadap informasi yang di terima, lebih jernih dalam menilai persoalan, dan lebih memahami persoalan dari sudut pandang orang lain. Kebiasaan kecil ini secara perlahan bisa membantu kita mengasah pola pikir dan hingga akhirnya mempengaruhi keputusan sehari - hari.
Saat ini, Indonesia sedang berusaha untuk mengejar perkembangan dunia yang bergerak sangat cepat. Namun upaya tersebut tidak akan cukup tanpa dukungan masyarakat yang gemar belajar dan mencari tahu sesuatu yang baru. Maka di sinilah membaca itu memiliki peran yang penting. Ketika semakin banyak orang – orang yang menjadikan membaca sebagai kebiasaan harian, maka kualitas diskusi publik meningkat, mengambil Keputusan lebih rasional, dan kemampuan berinovas pun ikut tumbuh.
Hal yang sering terlupakan bahwa kebiasaan kecil dapat menciptakan efek besar. Satu bacaan per hari mungkin terassa sepele, tetapi jika jutaan warga Indonesia yang melakukanya, maka akan membentuk generasi yang lebih cerdas, bijak, dan siap menghadapi tantangan bangsa. Perubahan besar tidak selalu lahir dari langkah yang besar, justru bisa dari kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
