Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fadiladhena Azhar

Semiotika Dunia Upside Down dalam Stranger Things sebagai Metafora Ketakutan Kolektif

Agama | 2025-12-03 15:25:17

Serial Stranger Things tidak hanya populer sebagai tontonan bergenre horor-fantasi, tetapi juga sebagai karya yang kompleks akan makna simbolik. Salah satu elemen terkuatnya adalah dunia paralel bernama “Upside Down”, yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang cerita, tetapi sebagai metafora ketakutan kolektif, trauma, dan ancaman sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika dengan kerangka Roland Barthes untuk mengkaji bagaimana Upside Down dimaknai sebagai representasi ketakutan masyarakat, baik secara psikologis maupun kultural. Artikel ini menunjukkan bahwa Upside Down menggambarkan kecemasan kolektif era 1980-an, ketakutan akan eksperimen pemerintah, trauma individu (Will dan Eleven), serta gambaran gelap dari dunia nyata.

Analisis ini mengungkap bahwa visual dan narasi Upside Down membentuk tanda yang kompleks, di mana makna denotatif berupa dunia paralel berubah menjadi konotasi berupa ketakutan, represi, dan ancaman eksistensial.Stranger Things (2016) menjadi salah satu serial paling fenomenal karena berhasil menggabungkan unsur horor, fiksi ilmiah, psikologi, dan nostalgia budaya tahun 1980-an. Salah satu elemen yang paling memikat adalah Upside Down, dunia paralel yang gelap, beracun, dan penuh makhluk misterius.

Upside Down bukan sekadar latar supranatural, tetapi simbol yang hidup. Dalam kajian budaya dan media, simbol seperti ini menjadi bahan analisis penting karena dapat mengungkap ketakutan kolektif masyarakat, representasi trauma, hingga kritik terhadap kekuasaan. Dengan menggunakan analisis semiotika, khususnya teori Roland Barthes mengenai denotasi, konotasi, dan mitos, artikel ini bertujuan memperlihatkan bagaimana Upside Down merepresentasikan ketakutan sosial di era 1980-an dan ketakutan manusia pada umumnya.

Artikel tersebut bertujuan untuk Mendeskripsikan elemen semiotik Upside Down dan menjelaskan bagaimana Upside Down menggambarkan ketakutan kolektif masyarakat. Proses penelitian ini dilengkapi lewat visual dan naratif terhadap adegan-adegan yang menampilkan Upside Down dari Stranger Things Season 1–4.1. Denotasi: Upside Down sebagai Dunia ParalelSecara denotatif, Upside Down digambarkan sebagai dunia alternatif yang menyerupai Hawkins, tetapi. 

  • lebih gelap
  • beracun
  • penuh organisme aneh
  • sunyi
  • dan dipenuhi partikel seperti spora

Secara literal, ini adalah ruang fiksi yang tercipta akibat eksperimen laboratorium Hawkins.2. Konotasi: Upside Down sebagai Ketakutan Psikologis dan Traumaa. Representasi Trauma Will ByersWill diculik ke Upside Down dan terus “dihantui” secara psikologis setelahnya. 

  • Konotasi: dunia gelap ini adalah simbol trauma yang terus mengikuti seorang penyintas.

b. Metafora Luka Batin ElevenEleven memiliki hubungan langsung dengan dunia tersebut.

  • Konotasi: Upside Down adalah ruang mental yang mencerminkan rasa sakit, keterasingan, dan penindasan yang ia alami dalam eksperimen laboratorium.

c. Kegelapan sebagai ketidakpastianUpside Down menampilkan versi Hawkins yang membatu dan tanpa kehidupan. 

  • Konotasi: ketakutan manusia tentang masa depan yang tidak pasti.

3. Mitos: Upside Down sebagai Ketakutan Kolektif Era 1980-ana. Ketakutan terhadap Eksperimen PemerintahSerial ini berlatar Perang Dingin, ketika masyarakat takut terhadap:

  • kontrol pemerintah
  • eksperimen rahasia
  • senjata biologis
  • manipulasi psikologis

Laboratorium Hawkins menjadi representasi jelas mitos kekuasaan negara yang represif.b. Ketakutan akan invasi identitas dan keamananMakhluk dari Upside Down menyerang Hawkins tanpa terlihat. Ini mencerminkan kecemasan masyarakat tentang ancaman “tak terlihat”, seperti spionase dan perang teknologi.c. Representasi ketakutan moral masyarakat AmerikaUpside Down sebagai “versi gelap dunia nyata” menghadirkan mitos bahwa setiap masyarakat memiliki sisi gelap yang ditekan dan tidak ingin diakui.4. Upside Down sebagai Bayangan Dunia NyataDalam semiotika, konsep “shadow world” adalah simbol dari sisi gelap psikologis manusia (the unconscious). Upside Down berfungsi sebagai 

  • ruang simbolik untuk menyimpan trauma
  • medan pertempuran moral
  • metafora dari ketakutan kolektif Hawkins (dan penonton)

Upside Down bukan sekadar dunia paralel, tetapi “cermin gelap” dari realitas.Dari perspektif semiotika, Upside Down dalam Stranger Things memiliki makna kompleks yang melampaui fungsi naratifnya. Secara denotatif ia adalah dunia paralel, tetapi secara konotatif ia merupakan simbol trauma, ketakutan psikologis, dan kecemasan manusia terhadap hal-hal yang tidak diketahui. Pada level mitos, Upside Down mewakili ketakutan kolektif era 1980-an, terutama terkait eksperimen pemerintah, instabilitas politik, dan ancaman yang tak terlihat. Analisis ini menunjukkan bahwa Stranger Things menggunakan pendekatan visual dan naratif untuk mengkomunikasikan ketakutan kolektif masyarakat menjadikannya salah satu karya televisi modern yang kaya makna simbolik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image