Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Valencia Meridita

Daya Beli Masyarakat Menurun, Buntut dari PHK Massal?

Ekbis | 2025-12-03 14:44:54
Sumber: tempo.co

Pada kuartal III 2025, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5,04 persen. Meskipun angka tersebut tergolong positif, laju pertumbuhan kuartal III sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan angka 5,08 persen.

Hal tersebut dibuktikan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang turun. Berdasarkan informasi dari Ekonom Indef Riza Anisa, IKK mengalami penurunan dari level 123,5 (2024) ke level 115 (September 2025).

Salah satu alasan menurunnya daya beli masyarakat Indonesia yaitu angka PHK yang tinggi.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementrian Ketenagakerjaan, angka PHK pada periode Januari sampai dengan Oktober 2025 mencapai angka 70.244. Angka tersebut lebih tinggi dibanding periode Januari sampai dengan Oktober 2024 yang sebanyak 63.947.

Kehilangan pekerjaan utama mempengaruhi pola konsumsi masyarakat secara signifikan. Masyarakat yang terdampak PHK akhirnya harus berpikir 2 kali untuk mengonsumsi produk yang biasa dikonsumsi sebelumnya. Jika terus dibiarkan, hal tersebut tentunya akan memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia.

Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, menyatakan bahwa melemahnya daya beli masyarakat disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang berkualitas.

Menurutnya, cara pemerintah dalam meningkatkan konsumsi masyarakat masih kurang efektif. Pemerintah perlu memperbaiki iklim usaha dan investasi. Ia yakin jika hal tersebut telah diperbaiki, maka lapangan kerja berkualitas akan tercipta. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan meningkat diiringi dengan peningkatan daya beli.

Sementara itu, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, berpendapat bahwa pemerintah juga dapat memberikan bantuan jangka pendek berupa bansos atau subsidi. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan konsumsi.

Dengan pengawasan harga pangan dan kebijakan, konsumsi dapat terus menopang pertumbuhan ekonomi

Sumber Referensi:

CNN Indonesia. (2025, 06 November). Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Pakar Sebut Daya Beli Belum Pulih. Diakses 3 Desember 2025, dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251106160330-532-1292677/ekonomi-ri-tumbuh-504-persen-pakar-sebut-daya-beli-belum-pulih

Kompas.id. (2025, 12 September). Dunia Usaha Terpukul Pelemahan Daya Beli. Diakses 3 Desember 2025, dari https://www.kompas.id/artikel/dunia-usaha-terpukul-pelemahan-daya-beli

Detik.com. (2025, 24 November). 70.244 Orang Kena PHK hingga Oktober 2025, Lebih Banyak dari Tahun Lalu. Diakses 3 Desember 2025, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8225537/70-244-orang-kena-phk-hingga-oktober-2025-lebih-banyak-dari-tahun-lalu

Kompas.id. (2025, 06 November). PR Pemerintah: Dongkrak Daya Beli Masyarakat untuk Pertumbuhan Ekonomi. Diakses 3 Desember 2025, dari https://money.kompas.com/read/2025/11/06/185409426/pr-pemerintah-dongkrak-daya-beli-masyarakat-untuk-pertumbuhan-ekonomi?page=all

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image