Langkah Kecil yang Penuh Semangat: Anak SD Berjalan Jauh Demi Sekolah
Pendidikan dan Literasi | 2025-12-02 08:44:32
Di tengah dunia yang semakin maju dan serba mudah, ternyata masih banyak kisah nyata yang membuat hati tersentuh. Salah satunya datang dari sebuah desa kecil di daerah pegunungan. Setiap pagi, anak-anak SD di sana harus berjalan kaki jauh, bahkan sampai 8 atau 10 kilometer, hanya untuk bisa sampai ke sekolah. Jalan yang mereka lewati tidak selalu mudah ada yang berbatu, menanjak, bahkan melewati sungai kecil. Tapi semangat mereka untuk belajar luar biasa banget.Setiap pagi sebelum matahari terbit, mereka sudah bersiap-siap. Dengan seragam sederhana dan tas yang kadang sudah subur, mereka berjalan berkelompok sambil tertawa. Ada yang hanya memakai sandal jepit, bahkan ada juga yang tanpa alas kaki. Tapi yang bikin takjub, tidak satu pun kata dari mereka yang mengeluh. Bagi mereka, sekolah itu tempat yang berharga, tempat mereka bisa belajar, bertemu teman, dan punya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Salah satu anak bernama Dika, siswa kelas 4 SD, bercerita dengan polos, “Setiap hari saya jalan kaki sama teman-teman. Kadang kami kehujanan, tapi kami tetap berangkat. Soalnya kalau tidak sekolah, nanti ketinggalan pelajaran."
Kata-kata sederhana itu menggambarkan betapa kuatnya semangat mereka. Meski masih kecil, mereka sudah punya tekad besar untuk terus belajar. Guru mereka, Ibu Rina, juga merasa sangat bangga. "Anak-anak ini luar biasa. Jarak rumah mereka jauh sekali, tapi mereka tidak pernah absen. Kalau hujan pun tetap datang, meski bajunya basah," ujarnya sambil tersenyum haru.Menurut beliau, semangat belajar anak-anak itu menjadi motivasi tersendiri bagi para guru agar terus memberikan yang terbaik, walaupun fasilitas sekolah belum sempurna.
Perjuangan mereka akhirnya diketahui banyak orang setelah salah satu guru mengunggah foto mereka di media sosial. Dalam foto itu terlihat anak-anak berjalan beriringan melewati jalan setapak berlatar sawah dan kabut pagi. Gambar itu langsung viral dan menyentuh hati banyak orang. Banyak netizen yang menulis komentar kagum dan memberi dukungan. Ada juga yang ikut berdonasi untuk membeli sepatu, tas, dan alat tulis bagi mereka.
Pemerintah daerah pun ikut turun tangan setelah berita ini menyebar luas. Mereka berencana memperbaiki jalan menuju sekolah dan memberikan bantuan transportasi bagi anak-anak yang rumahnya jauh. “Kami ingin anak-anak di desa ini bisa bersekolah dengan aman dan nyaman,” ujar Kepala Dinas Pendidikan setempat.
Meski begitu, bagi anak-anak di desa itu, berjalan kaki setiap hari bukanlah beban. Mereka sudah terbiasa dan justru menikmatinya. Dalam perjalanan, mereka saling bercerita, tertawa, dan bernyanyi. “Jalannya jauh sih, tapi seru. Soalnya rame-rame sama teman,” kata Nia, siswi kelas 6 yang bercita-cita jadi guru. Melihat semangat mereka, banyak orang yang merasa malu sekaligus termotivasi. Di kota banyak anak yang tinggal dekat sekolah, bahkan diantar kendaraan setiap hari, namun masih sering malas belajar. Padahal di pelosok, anak-anak rela berjalan jauh hanya demi menimba ilmu.
Kisah seperti ini sebenarnya bukan hanya cerita sedih, tapi juga pengingat untuk kita semua. Bahwa semangat belajar tidak ditentukan oleh fasilitas, melainkan oleh niat dan tekad. Ketika seseorang mempunyai keinginan yang kuat untuk belajar, tidak ada jarak, hujan, atau lelah yang bisa terhenti. Orang tua di desa itu juga berperan penting. Meski memiliki penghasilan pas-pasan, mereka tetap mendorong anak-anaknya untuk bersekolah.
“Kami ingin anak kami pintar, biar bisa punya masa depan lebih baik,” kata Pak Rahman, ayah salah satu murid. Ucapan sederhana itu penuh harapan besar. Kini, kisah anak-anak SD itu menjadi inspirasi banyak orang di Indonesia. Banyak sekolah yang membacakan cerita mereka saat upacara bendera, sebagai contoh semangat belajar sejati. Dari langkah-langkah kecil mereka, kita belajar arti tekun, tangguh, dan pantang menyerah.
Perjuangan anak-anak SD yang berjalan jauh demi sekolah mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah. Mereka membuktikan bahwa semangat belajar bisa tumbuh di mana saja, bahkan di tengah keterbatasan. Setiap langkah kaki mereka adalah langkah menuju mimpi.Semoga semangat mereka bisa menular kepada seluruh anak di Indonesia, agar terus rajin belajar, berani bermimpi, dan tidak pernah menyerah dalam mengejar cita-cita.
Oleh penulis: Diva Ayu Puspita dan Dhaifina Nurhayati Nufus, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pamulang
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
