Menghadapi Puncak Semester: Strategi Efektif Mahasiswa UNAIR Menyambut UAS
Pendidikan | 2025-11-26 13:19:43
Waktu seolah berjalan lebih cepat di kampus-kampus, terutama saat kalender akademik mendekati ujungnya. Bagi ribuan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), lampu kuning peringatan sudah menyala Ujian Akhir Semester (UAS) sebentar lagi tiba. Periode ini adalah puncak dari seluruh perjuangan mahasiswa pada satu semester yang mereka tempuh, masa di mana pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan diuji secara menyeluruh. Persiapan menghadapi UAS di UNAIR, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Mahasiswa dari berbagai fakultas seperti FST, FKM, FEB, dan fakultas lainnya mulai menunjukkan intensitas belajar yang meningkat, mengubah kantin yang ramai menjadi tempat diskusi serius dan perpustakaan menjadi markas utama mereka selama persiapan UAS yang akan mendatang.
Kunci sukses dalam menghadapi UAS bukanlah belajar semalam suntuk atau yang kita sebut Sistem Kebut Semalam(SKS), melainkan konsistensi dan strategi yang terbaik diterapkan sejak jauh-jauh hari. Banyak mahasiswa UNAIR kini menerapkan metode belajar yang terbukti efektif, dimulai dengan pemetaan materi secara terstruktur. Mereka tidak lagi membaca seluruh buku, melainkan fokus pada learning outcomes dan poin-poin penting yang ditekankan oleh dosen selama perkuliahan. Salah satu mahasiswa UNAIR yang bernama Adventyo dari jurusan manajemen perkantoran digital membagikan trik ia dalam belajar, ia mengatakan "Mempelajari materi-materi ujian dengan merangkum poin-poin yang penting dengan konsisten setiap hari menjelang ujian". Selain itu, belajar kelompok juga menjadi senjata ampuh, tetapi kini dilakukan secara berkala. Diskusi kelompok dilakukan bukan sekadar berbagi catatan, tetapi untuk saling menguji pemahaman, terutama untuk mata kuliah hitungan atau konsep yang kompleks yang memerlukan penalaran mendalam.
Strategi selanjutnya yang sangat ditekankan adalah melalui simulasi ujian. Mencoba menjawab soal-soal tahun sebelumnya (past papers), Salah satunya Fitrah dari Fakultas Hukum UNAIR, ia mengatakan"Kami dari anak-anak FH UNAIR biasanya 2 minggu sebelumnya sudah meminta soal tahun lalu dari kakak tingkat, dan melakukan study club". Ini menjadi cara yang sangat efektif yang familiar dengan format ujian dan, yang paling penting, melatih kemampuan mengelola waktu secara efisien di bawah tekanan. Perlu dicatat bahwa salah satu tantangan terbesar di UNAIR adalah mata kuliah dengan sistem ujian lisan atau studi kasus. Persiapan untuk jenis ujian ini tidak hanya melibatkan hafalan, tetapi melatih kemampuan analisis dan argumentasi yang kuat, sesuai dengan standar UNAIR yang menjunjung tinggi penalaran kritis dan pemecahan masalah yang komprehensif.
Meskipun fokus pada akademik sangat penting, tekanan menjelang UAS sering kali memicu stres, dan mahasiswa UNAIR menyadari bahwa burnout adalah musuh utama kesuksesan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental dan fisik menjadi bagian integral dari strategi persiapan mereka. Hal ini mencakup memastikan istirahat yang cukup memaksimalkan waktu tidur sangat penting agar otak dapat memproses dan menyimpan informasi dengan baik. Mereka juga mengganti minuman berenergi berlebihan dengan asupan nutrisi yang lebih sehat untuk menjaga stamina dan konsentrasi. Bahkan, aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai di sekitar kampus atau melakukan peregangan singkat, sangat membantu meredakan ketegangan dan menyegarkan pikiran. UAS di UNAIR pada akhirnya bukan hanya tentang mendapatkan nilai baik, tetapi juga tentang menguji kemandirian, manajemen diri, dan ketahanan mental seorang mahasiswa. Dengan persiapan yang matang, fokus yang tajam, dan didukung oleh ekosistem akademik yang suportif, mahasiswa UNAIR siap menghadapi tantangan ini dan menutup semester dengan hasil yang membanggakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
