Manajemen Hati Bagi Gen Z
Eduaksi | 2025-11-26 12:19:52
Generasi Z atau Gen Z adalah kelompok demografi yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital yang di mana internet, media sosial, serta teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Handphone dan media sosial dapat menjadi jendela untuk mengakses segala informasi dari penjuru dunia. Makanya gadget satu ini rasanya sulit untuk lepas dari genggaman Gen Z. Kemana pun itu mereka selalu membawanya, bahkan ketika mereka pergi toilet pun benda ini tidak akan lepas dari genggaman mereka.
Sosial media juga dapat membuat kita menjadi cemas karena melihat postingan orang lain atau influencer yang terlihat lebih keren, bahagia, berprestasi, dan sempurna. Semua itu tanpa kita sadari dapat membuat hati kita seolah olah seperti rak buku yang tidak tersusun rapi.
Tidak sedikit dari mereka yang merasa cemas ketika melihat postingan orang lain yang lebih sempurna kemudian merasa iri dan memutuskan untuk meng-deactivate akun media sosial mereka. Mereka menjadikan hal ini seperti sebuah trend dan seakan akan ini adalah hal yang normal. Padahal meng-deactivate-kan akun media sosial bukanlah opsi terbaik untuk menghindari kecemasan dan sifat iri hati.
Ada Pula Gen Z yang cemas ketika tidak mengunggah story instagram. Mereka selalu mengabadikan segala momen dari yang penting sampai yang tidak penting sekalipun hanya untuk “memberi makan” pengikut instagramnya. Maka dari itu, manajemen hati untuk Gen Z menjadi skill yang perlu kita miliki agar dapat mengontrol emosional di era digital ini.
Manajemen hati adalah cara bagaimana kita dapat mengelola kesehatan mental atau “hati” dalam menggunakan media sosial. Berikut adalah cara yang dapat kalian lakukan untuk memanajemen hati di media sosial:
Manajemen Waktu dan Membatasi Screen TimePerlunya membatasi penggunaan gawai di waktu dan tempat tertentu.
Misalnya seperti saat berkumpul bersama teman, di toilet, saat sedang mengemudi, dan 1 jam sebelum tidur.
Memilih dan Menyeleksi Konten Kalian memiliki hak dan kontrol untuk unfollow dan mute konten yang muncul di feeds-mu. Jika kalian merasa cemas, iri, dan stress setelah melihat unggahan orang lain, sebaiknya kalian unfollow atau mute akun mereka. Ini berlaku untuk teman bahkan influencer.
Mengontrol emosiKenali komentar, foto, dan video yang memicu marah, sedih, dan cemas. Setelah mengetahui pemicunya sebaiknya dihindari konten yang memicu emosi negatif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
