Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Harry Kurniawan

Jejak Kota Tua Nusantara: Mengungkap Peradaban Majuh yang Terabaikan Sebelum Era Kolonial

Sejarah | 2025-11-24 15:33:50
Sumber: https://mooibandoeng.wordpress.com/2013/10/25/braga-sebagai-kawasan-wisata-kota-tua-di-bandung/

Jakarta — Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian arkeologis di berbagai wilayah Nusantara kembali membuka lembaran penting sejarah peradaban kepulauan ini. Beragam temuan berupa artefak, struktur bangunan, serta pola permukiman kuno dari Sumatra hingga Maluku menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara telah membangun sistem kota yang kompleks dan memiliki jaringan perdagangan yang terhubung secara regional, bahkan internasional.


Salah satu temuan signifikan berasal dari kawasan pesisir utara Jawa, di mana para arkeolog mengidentifikasi sisa fondasi pemukiman besar yang diperkirakan berasal dari abad ke-10 hingga ke-13. Penelitian awal menduga kawasan tersebut pernah menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan yang berkembang pesat berkat peran strategisnya dalam perdagangan maritim.


“Struktur kota yang kami temukan menunjukkan adanya tata ruang yang terencana. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Nusantara pada masa itu memiliki kemampuan organisasi yang tinggi, jauh melampaui anggapan umum yang berkembang selama ini,” ujar seorang arkeolog senior yang terlibat dalam riset tersebut.


Jaringan Perdagangan Antar-Kerajaan di Masa Lampau


Selain struktur permukiman, para peneliti menemukan berbagai artefak yang mengindikasikan keberadaan jaringan perdagangan luas antar kerajaan di Nusantara. Catatan sejarah dari Tiongkok, India, hingga Arab menggambarkan kepulauan ini sebagai wilayah strategis yang ramai dikunjungi pedagang asing. Mereka datang untuk mendapatkan komoditas ekonomi penting seperti rempah-rempah, kain, logam, maupun hasil laut.
Bukti-bukti arkeologis berupa keramik asing, manik-manik kaca, hingga bangkai kapal kuno menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan tersebut berlangsung intens dan berkesinambungan. Para ahli menyimpulkan bahwa kota-kota kuno di Nusantara berperan sebagai simpul utama dalam jalur perdagangan internasional, jauh sebelum istilah “jalur rempah” dikenal secara luas.


Kemajuan Sosial dan Budaya yang Kurang Tersorot


Temuan prasasti, relief candi, serta teknologi irigasi kuno memperlihatkan bahwa masyarakat Nusantara tidak hanya unggul dalam sektor perdagangan, tetapi juga dalam tata pemerintahan, seni, dan manajemen sumber daya. Beberapa prasasti mencatat sistem perpajakan, pembagian tanah, hingga aturan sosial yang menunjukkan struktur masyarakat yang tertata.
Di sejumlah wilayah seperti Bali dan Sulawesi Selatan, sistem desa adat yang bertahan hingga kini diyakini merupakan kelanjutan dari sistem sosial berusia ratusan tahun yang telah terbentuk sejak era kerajaan kuno.


Ancaman Pelestarian: Modernisasi dan Kurangnya Kesadaran Publik


Walaupun menyimpan nilai sejarah tinggi, banyak situs arkeologis saat ini terancam oleh pesatnya pembangunan modern. Perluasan permukiman, proyek infrastruktur, serta minimnya pemahaman publik menyebabkan sejumlah lokasi bersejarah mengalami kerusakan permanen.
Para peneliti dan pemerhati budaya menekankan perlunya kebijakan pelestarian yang lebih tegas dan terkoordinasi. Edukasi publik juga dinilai penting agar masyarakat tidak lagi memandang situs sejarah sebagai lahan kosong, melainkan sebagai bagian dari identitas budaya yang harus dijaga.


Menghidupkan Kembali Narasi Peradaban Nusantara


Upaya pelestarian yang dilakukan pemerintah, lembaga kebudayaan, hingga komunitas sejarah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif. Restorasi situs, penelitian lanjutan, serta kampanye edukasi mulai membuka ruang bagi masyarakat untuk memahami kembali pentingnya sejarah lokal.
Walaupun masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap, berbagai penelitian terbaru memperlihatkan bahwa Nusantara telah menjadi pusat peradaban maritim yang dinamis sejak lama. Narasi yang selama ini terabaikan perlahan kembali muncul, mengingatkan bahwa identitas Indonesia modern tidak dapat dipisahkan dari jejak panjang perjalanan peradaban masa lalu.

Mengapa penelitian arkeologis terbaru dianggap penting dalam memahami peradaban awal Nusantara?

Penelitian arkeologis terbaru penting karena memberikan bukti konkret bahwa masyarakat Nusantara telah memiliki kota-kota terencana, jaringan perdagangan, serta struktur sosial yang maju jauh sebelum bangsa Eropa datang. Temuan tersebut merevisi pandangan lama yang menganggap peradaban Nusantara hanya berkembang setelah kedatangan bangsa asing.

Kesimpulan

Artikel tersebut menegaskan bahwa Nusantara memiliki peradaban kota yang maju dan bercorak maritim jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Temuan arkeologis membuktikan adanya sistem perdagangan internasional, struktur pemerintahan lokal, serta budaya urban yang berkembang sejak abad ke-10 hingga ke-13. Namun, peradaban kuno ini menghadapi ancaman dari pembangunan modern yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, pelestarian dan penelitian lanjutan sangat penting agar warisan sejarah Nusantara dapat dipahami, dihargai, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Penulis: Harry Kurniawan

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sarjana

Universitas Pamulang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image