Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bryant Farellino

Bobibos: Terobosan Energi Hijau Asli Anak Bangsa

Teknologi | 2025-11-17 16:01:55

Bogor, Republika — Di tengah dorongan global menuju energi bersih, Indonesia mencatatkan prestasi gemilang lewat peluncuran Bobibos , bahan bakar nabati (bio‑fuel) rancangan anak bangsa yang diklaim ramah lingkungan dan bertaraf internasional.

Asal Usul Nama dan Identitas Bobibos

Bobibos adalah singkatan dari Bahan Bakar Asli Buatan Indonesia, Bos! . Nama ini dipilih bukan sekadar untuk menyemarakkan nuansa “anak bangsa”, tetapi juga sebagai simbol kemandirian energi nasional.

Diperkenalkan secara resmi pada 2 November 2025 oleh PT Inti Sinergi Formula di Jonggol, Kabupaten Bogor, Bobibos lahir dari penelitian panjang lebih dari satu dekade yang dipimpin oleh M. Ikhlas Thamrin dan diperlukan.

Teknologi dan Bahan Baku: Jerami sebagai Sumber Energi

Salah satu aspek paling revolusioner dari Bobibos adalah pemanfaatan limbah pertanian, khususnya jerami, sebagai bahan baku utama.

Jerami yang selama ini sering dianggap limbah menjadi bahan organik bernilai tinggi berkat proses konservasi khusus. Dengan teknologi ini, Bobibos menghasilkan bahan bakar nabati yang diklaim berkualitas tinggi, namun tetap dapat diproduksi secara berkelanjutan.

Varian dan Karakteristik Bobibos

Bobibos hadir dalam dua varian:

 

  • Bobibos putih , ditujukan untuk mesin bensin.
  • Bobibos merah , untuk mesin diesel.

Dari hasil uji laboratorium, Bobibos memiliki angka oktan (RON) yang sangat tinggi, yaitu mendekati atau bahkan setara dengan RON 98 — level yang biasa dimiliki bahan bakar premium.

Keunggulan: Irit, Ramah Lingkungan, dan Nasionalis

Bobibos diposisikan sebagai bahan bakar yang tidak hanya efisien, tetapi juga rendah emisi. Menurut klaim pengembangnya, emisi gas buang dapat ditekan mendekati nol, sementara penggunaan jerami sebagai bahan utama menekan jejak karbon dan mengurangi limbah pertanian.

Di sisi ekonomi, penggunaan limbah jerami membantu membuka nilai tambah baru bagi petani, karena sisa panen yang sebelumnya kurang bernilai kini bisa diolah menjadi bahan bakar. Suarajatim.id

Uji Coba dan Dukungan Pemerintah

Bobibos telah menjalani uji coba pada berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor roda dua hingga mobil dengan mesin diesel. Hasil awal menunjukkan mesin bisa berjalan dengan baik, bahkan lebih “halus” dan efisien.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan ketertarikannya dan telah melakukan kerja sama untuk menguji produksi Bobibos di Lembur Pakuan.

Namun demikian, otoritas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan pentingnya uji sertifikasi yang ketat. Sebab, meski Bobibos telah melakukan pengujian laboratorium, izin edar massal belum dikeluarkan dan proses validasi mutu bahan bakar bisa memakan waktu.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun prospeknya besar, Bobibos menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan utamanya meliputi:

 

  1. Skalabilitas Produksi : batasan produksi biofuel dari jerami dalam skala besar yang menuntut investasi besar, pengolahan infrastruktur, dan distribusi logistik.
  2. Regulasi dan Sertifikasi : Agar dapat diedarkan secara luas, Bobibos perlu melewati standar pengujian dari lembaga resmi dan mendapatkan izin edar.
  3. Ketersediaan Bahan Baku : Meski jerami melimpah, pemanenan secara efisien dan pasokan menjadi faktor penting agar produksi Bobibos tetap stabil.
  4. Penerimaan Pasar : Meskipun dianggap irit dan ramah lingkungan, masyarakat dan pelaku otomotif masih menunggu bukti kinerja nyata jangka panjang dan berdampak pada mesin kendaraan.

Di sisi lain, potensi ekonominya sangat menjanjikan. Jika dikembangkan dengan baik, Bobibos bisa menjadi solusi strategi untuk ketahanan energi nasional, mengurangi impor BBM, serta mendukung target pemerintahan dalam transisi energi bersih.

Makna bagi Indonesia

Bobibos lebih dari sekedar bahan bakar. Ia adalah simbol semangat inovasi ilmiah anak bangsa, kolaborasi antara penelitian, industri, dan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah lokal, Bobibos mencerminkan ekonomi sirkular yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Bagi Indonesia, keberhasilan Bobibos bisa menjadi titik awal transformasi energi: dari negara pengimpor bahan bakar fosil menjadi pemain aktif dalam energi terbarukan. Inovasi ini juga sejalan dengan visi kemandirian energi nasional dan upaya menekan emisi gas rumah kaca.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image