Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anggareta Bella Arfianti

Digitalisasi UMKM: Peluang Besar, Tantangan Nyata, dan Jalan Menuju Ekonomi Berkelanjutan

Edukasi | 2025-11-17 07:55:46

UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Sektor ini menjadi tulang punggung yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja nasional. Berdasarkan IMF Country Report tahun 2024, UMKM menyumbang sekitar 61% terhadap total PDB Indonesia, menyerap hampir 97% tenaga kerja, dan mencakup sekitar 99% dari total unit usaha di seluruh negeri.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah dunia usaha secara drastis, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mendorong pelaku bisnis beralih ke sistem digital agar tetap bertahan. Pemerintah juga mempercepat proses ini melalui berbagai program, termasuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Kini digitalisasi menjadi kebutuhan utama bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan memperkuat daya saing. Namun tidak semua pelaku usaha siap beradaptasi, sehingga muncul kesenjangan digital yang menimbulkan pertanyaan: apakah digitalisasi benar-benar menjadi solusi, atau justru menghadirkan tantangan baru bagi UMKM?

Era digital memberi peluang besar bagi UMKM untuk berkembang melalui pemanfaatan media sosial, e-commerce, dan marketplace yang memungkinkan mereka menjangkau konsumen tanpa batas. Teknologi digital membantu membangun merek, memperluas pasar hingga global, serta menekan biaya operasional melalui promosi mandiri. Berbagai aplikasi bisnis juga meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha. Banyak pelaku UMKM terbukti berhasil memanfaatkan platform seperti TikTok Shop, Shopee, Lazada, dan Instagram untuk meningkatkan penjualan dengan mengikuti tren dan menjaga kedekatan dengan pelanggan.

Di sisi lain peluang besar ini juga dibarengi dengan berbagai tantangan yang tidak ringan. Salah satu masalah utama ialah kesenjangan literasi digital. Tidak semua pelaku UMKM memahami penggunaan teknologi dengan baik terutama mereka yang berada di daerah pedesaan dengan akses internet terbatas. Proses transformasi digital pun membutuhkan biaya tambahan mulai dari pembelian perangkat, pelatihan hingga penyediaan jaringan yang memadai.

Selain itu persaingan di dunia digital sangat ketat karena brand besar dengan strategi pemasaran profesional cenderung lebih mudah mendominasi pasar membuat produk UMKM sulit menonjol. Ancaman lain yang tak kalah penting adalah risiko keamanan cyber di mana kurangnya pengetahuan tentang keamanan digital membuat pelaku usaha rentan terhadap penipuan dan pencurian data.

Untuk mengatasi tantangan tersebut peran pemerintah menjadi sangat krusial. Melalui berbagai kebijakan dan program, pemerintah berupaya memperkuat kapasitas pelaku UMKM agar mampu beradaptasi di era digital. Program seperti Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan pelatihan yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam mendorong UMKM naik kelas menuju transformasi digital.

Selain peran pemerintah lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab strategis. Perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan dan inovasi dapat menjadi jembatan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan pelaku usaha. Mahasiswa misalnya dapat berperan dalam kegiatan pendampingan, pelatihan digital marketing, penelitian pengembangan produk lokal, serta pengabdian masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan UMKM agar lebih siap menghadapi dunia digital.

Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya hanya mengandalkan sistem penjualan konvensional kini mulai beralih ke platform daring. Hal ini menunjukkan adanya semangat adaptasi terhadap perubahan zaman, meskipun tidak semua pelaku usaha memiliki akses dan kemampuan yang sama. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa digitalisasi menjadi peluang besar bagi peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM tetapi keberhasilannya sangat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia dan kebijakan pemerintah yang inklusif serta berkelanjutan. Dengan kolaborasi, inovasi, dan semangat kebersamaan, UMKM Indonesia tidak hanya mampu bertahan di era digital, tetapi juga menjadi penggerak utama perekonomian nasional menuju masa depan yang adil, berdaya, dan berkelanjutan.

Sumber: https://pin.it/xjbp09uQD

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image