Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image maryana merly salindo

Uang Rp1.000 Jadi Rp1 dan Upaya Mengembalikan Nilai di Era Digital

Teknologi | 2025-11-17 07:28:37

Ungkapan "uang Rp1.000 jadi Rp1" mencerminkan rasa cemas masyarakat atas turunnya nilai uang dalam sistem pembayaran digital. Nominal seribu rupiah yang sebelumnya bisa digunakan untuk membeli barang tertentu kini sering menghilang karena biaya tambahan, seperti admin, pembulatan, atau potongan kecil yang tidak disadari. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kemajuan digital dan pemahaman publik tentang biaya yang terkait. Meski digitalisasi keuangan memberikan kepraktisan, ia juga membuka ruang untuk biaya tersembunyi yang bisa merusak kepercayaan konsumen. Transparansi menjadi hal yang sangat penting. Setiap pengurangan, meski kecil, harus dijelaskan jelas sebelum transaksi dilakukan agar masyarakat tidak merasa rugi atau tidak yakin.

Universitas Airlangga (UNAIR) melalui beberapa penelitian ekonomi dan keuangan menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan digital. Masyarakat perlu mengetahui detail biaya, pola transaksi, hingga risiko penipuan agar dapat mengelola pengeluaran kecil yang sering diabaikan namun memiliki dampak besar dalam jangka panjang. Literasi keuangan yang kuat juga bisa menjadi penjaga untuk mencegah kebocoran uang kecil yang terus terjadi.

Kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan penyedia layanan digital diperlukan. Regulasi biaya harus lebih terbuka dan jelas, sementara platform pembayaran harus menyederhanakan informasi agar masyarakat lebih mudah memahami. UNAIR bisa ikut berperan melalui riset, edukasi, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang keuangan digital.

Dengan meningkatkan transparansi, memperkuat literasi keuangan, dan membuat tata kelola lebih akuntabel, ekosistem keuangan digital bisa kembali membangun rasa aman bagi masyarakat. Ungkapan "uang Rp1.000 jadi Rp1" tidak harus menjadi keluhan yang terus-menerus, tetapi bisa menjadi pengingat bahwa nilai uang harus tetap dijaga, dipahami, dan dilindungi agar tetap mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image