Hanun Az-Zahra Mustafiana
Saat Otak Tak Lagi Mau Bekerja Akibat Gadget
Teknologi | 2025-11-16 11:04:30
Penggunaan gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak anak muda. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang malam, aktivitas seperti mengecek media sosial, menonton video, dan bermain gim hampir tidak pernah lepas dari rutinitas. Hal ini sebenarnya wajar, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat memunculkan dampak yang tidak disadari terhadap kemampuan berpikir.
Salah satu dampak yang paling terlihat adalah menurunnya kemampuan fokus. Notifikasi yang muncul tanpa henti dan konten yang singkat membuat otak terbiasa menerima rangsangan serba cepat. Akibatnya, mempertahankan perhatian pada satu hal dalam waktu yang lama menjadi semakin sulit. Kegiatan seperti belajar atau membaca materi panjang pun terasa lebih berat.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi informasi instan membuat otak jarang dilatih untuk berpikir mendalam. Banyak anak muda lebih memilih jawaban cepat tanpa memproses konteks secara menyeluruh. Kondisi ini dapat menghambat kemampuan berpikir kritis dan membuat analisis informasi menjadi kurang maksimal.
Dampak lainnya adalah melemahnya kemampuan mengingat. Ketergantungan pada mesin pencari dan catatan digital membuat otak kurang berusaha menyimpan informasi. Dalam jangka panjang, ini dapat mengurangi kemampuan memori jangka panjang karena otak tidak terbiasa menahan informasi secara mandiri.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan mental. Paparan layar pada malam hari dapat mengganggu ritme tidur, sehingga keesokan harinya kemampuan otak untuk berkonsentrasi menurun. Jika terjadi terus-menerus, hal ini dapat berdampak pada produktivitas dan kestabilan emosi.
Fenomena lain yang sering muncul adalah kecenderungan untuk malas berpikir. Otak yang terus dimanjakan oleh hiburan cepat cenderung menghindari tugas-tugas yang membutuhkan usaha mental lebih besar. Akibatnya, aktivitas penting seperti membaca, berdiskusi, atau menyelesaikan tugas menjadi lebih mudah ditunda.
Meskipun begitu, gadget tetap memberikan banyak manfaat bila digunakan dengan bijak. Intinya bukan terletak pada perangkatnya, melainkan pada pola penggunaan. Mengatur waktu layar, mengurangi notifikasi yang tidak penting, dan memberi jeda dari ponsel dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, anak muda perlu menyadari batasan diri dalam menggunakan gadget. Dengan pola penggunaan yang lebih seimbang, teknologi dapat memberikan manfaat tanpa mengganggu kemampuan berpikir yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
