Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahda Sabila

Membuka Potensi Bisnis Flower Cake: Cerita Pendampingan UMKM Saskira Florist

UMKM | 2025-11-12 10:45:31
Ilustrasi bisnis UMKM Flower Cake

Dalam dunia usaha yang terus berkembang, kreativitas menjadi salah satu kunci utama untuk bertahan dan tumbuh. Salah satu contoh nyata datang dari Saskira Florist, sebuah usaha kecil di Yogyakarta yang bergerak di bidang flower cake, yaitu kue dengan dekorasi berbentuk bunga yang memadukan keindahan seni dan cita rasa. Melalui program pendampingan UMKM oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, usaha ini berhasil menemukan arah baru dalam mengembangkan potensi bisnisnya di era digital.

Kreativitas yang Tumbuh dari Passion

Saskira Florist didirikan oleh Nadhiroh Az Zahra, seorang pelaku usaha muda yang memiliki ketertarikan besar terhadap seni dekorasi kue. Ia menciptakan produk yang unik: kue yang dihiasi dengan bunga-bunga cantik, menjadikannya tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga karya seni yang bisa dinikmati secara visual.

Namun, di balik kreativitas tersebut, terdapat tantangan besar yang dihadapi: minimnya strategi pemasaran digital dan pengelolaan usaha. Potensi besar produk yang dimilikinya belum terkomunikasikan secara optimal ke pasar yang lebih luas. Di sinilah pendampingan UMKM memainkan peran penting.

Pendampingan: Langkah Kecil Menuju Perubahan Besar

Program pendampingan yang dilakukan oleh saya sendiri, Ahda Sabila Wicaksono, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, bertujuan membantu pelaku UMKM memahami aspek manajerial dan strategi promosi modern.

Kegiatan ini meliputi beberapa aspek utama:

  1. Pelatihan Pembuatan Konten Digital. Pemilik usaha diajarkan teknik dasar fotografi produk, pembuatan video promosi, serta cara mengoptimalkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menarik pelanggan baru.
  2. Pemasaran Kolaboratif. Pendampingan juga membantu Saskira Florist menjalin rencana kerja sama dengan cafe lokal untuk mengadakan workshop flower cake sebagai bentuk promosi interaktif yang memperluas jangkauan bisnis.
  3. Manajemen Operasional dan SDM. Melalui pelatihan singkat, pemilik usaha belajar tentang pembagian waktu, komunikasi kerja yang efektif, serta pengelolaan peran dalam bisnis kecil agar lebih efisien.
Hasil yang Mulai Terlihat

Meskipun durasi pendampingan berlangsung singkat hanya satu minggu (27–6 November 2025) dampaknya cukup signifikan. Akun media sosial Saskira Florist kini lebih aktif dan digunakan secara rutin untuk promosi produk.

Pemilik usaha mulai memahami pentingnya branding digital dan telah mampu membuat konten secara mandiri. Selain itu, kesadaran akan pentingnya kolaborasi mulai tumbuh, ditandai dengan adanya rencana kerja sama dengan beberapa mitra lokal.

Pendampingan ini juga membuka wawasan baru bagi pelaku usaha bahwa promosi digital bukan sekadar mengikuti tren, tetapi strategi utama dalam membangun koneksi dengan pelanggan dan memperluas pasar.

Kendala dan Tantangan yang Dihadapi

Seperti halnya proses belajar lainnya, pendampingan ini juga menghadapi beberapa kendala. Durasi kegiatan yang terbatas membuat penerapan strategi belum maksimal. Selain itu, keterbatasan alat pendukung seperti pencahayaan dan peralatan fotografi juga menjadi hambatan dalam pembuatan konten berkualitas tinggi.

Namun, semangat dan keterbukaan pemilik usaha untuk terus belajar menjadi kekuatan utama yang menutupi keterbatasan tersebut. Proses pendampingan tidak hanya membangun keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk berinovasi.

Menuju Usaha yang Berdaya Saing

Sebagai langkah tindak lanjut, Saskira Florist berkomitmen untuk terus mengembangkan diri. Beberapa rencana strategis yang akan dijalankan antara lain:

  • Menjaga konsistensi konten promosi di media sosial,
  • Mengikuti pelatihan digital marketing lanjutan,
  • Menjalin lebih banyak kolaborasi bisnis lokal, dan
  • Menciptakan variasi produk flower cake sesuai tren pasar.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Saskira Florist sebagai UMKM kreatif yang berdaya saing di era digital.

Kisah pendampingan Saskira Florist menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dari kemauan untuk belajar, kolaborasi, dan adaptasi terhadap teknologi. Program seperti ini tidak hanya memberi manfaat bagi pelaku usaha, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu manajemen secara nyata di lapangan.

Dengan dukungan pendampingan yang berkelanjutan, Saskira Florist membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi dapat menjadi pondasi utama untuk membuka potensi bisnis yang lebih luas di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image