Bobibos: Bahan Bakar Inovatif dari Jerami, Kok Bisa?
Gaya Hidup | 2025-11-12 08:18:18Jakarta, 11 November 2025 - Bobibos, bahan bakar original buatan Indonesia, resmi diluncurkan di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Ahad (2/11/2025). Inovasi energi terbarukan ini memanfaatkan jerami sebagai bahan baku utama, menawarkan solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Founder Bobibos, M Iklas Thamrin, menjelaskan bahwa pemilihan jerami sebagai bahan baku didasarkan pada riset panjang dengan mempertimbangkan ketersediaan, kemudahan memperoleh bahan, dan efisiensi harga pokok produksi (HPP). "Bagaimana bahan baku ini kita cari yang melimpah, kita nggak perlu suruh masyarakat untuk tanam. Basisnya sawah itu hasilkan padi, jerami, nah itu yang kita manfaatkan," kata Iklas.
Bobibos memiliki tingkat oktan mendekati RON 98, setara dengan bahan bakar premium milik Pertamina, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Proses produksi Bobibos melibatkan penyuntikan serum khusus yang membuat jerami dapat diolah menjadi bahan bakar nabati berkinerja tinggi.
"Jerami dikelola untuk ekstraksi dengan bio chemistry, ekstrak tanaman. Gunakan mesin yang memang kami rancang dari nol. Tahapannya lima tahap, dan akhirnya menghasilkan bahan bakar nabati berkinerja tinggi," tutur Iklas.
Pembina Bobibos, Mulyadi, menegaskan bahwa harga jual Bobibos akan lebih murah dari bahan bakar lain yang beredar di pasaran. "Soal harga kami patuh pemerintah. Intinya, kami ingin mengurangi beban masyarakat. Kami minta harga lebih murah. Nilainya silakan pemerintah tentukan," ujar Mulyadi.
Bobibos diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi nasional (dari berbagai sumber, termasuk Republika)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
