Menanam Nilai di Tengah Ilmu: Guru MAN 2 Bantul Belajar Kemandirian Ekonomi dari UGM
Pendidikan dan Literasi | 2025-11-11 14:14:35
Bantul (MAN 2 Bantul) - Dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pengembangan wawasan keilmuan berbasis nilai spiritual, guru Ekonomi MAN 2 Bantul, Fitria Endang Susana, mengikuti kegiatan Webinar Nasional Integrasi Ilmu-Agama yang diselenggarakan oleh Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (10/11/25).
Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini mengusung tema “Ekonomi Syariah sebagai Pilar Kemandirian Nasional Menuju Indonesia Emas”, menghadirkan narasumber utama. Anggito Abimanyu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sekaligus akademisi terkemuka di bidang ekonomi dan kebijakan publik. Webinar ini merupakan bagian dari seri Webinar Integrasi Ilmu-Agama yang rutin digelar oleh Masjid Kampus UGM sebagai wadah penguatan literasi ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
Webinar yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang, dosen, guru madrasah, mahasiswa, dan pemerhati ekonomi Islam dari seluruh Indonesia. Para peserta diajak memahami bagaimana sistem ekonomi syariah dapat menjadi pondasi penting dalam membangun kemandirian ekonomi bangsa yang adil, inklusif, dan berkeadilan sosial.
Dalam penyampaian materinya, Prof. Anggito Abimanyu menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai etika dan spiritual dalam sistem ekonomi modern. “Ekonomi syariah bukan sekadar sistem keuangan tanpa riba, tetapi sebuah jalan menuju keseimbangan antara ilmu dan iman, antara pertumbuhan dan keberkahan,” tuturnya. Menurutnya, kemandirian ekonomi nasional hanya dapat dicapai apabila masyarakat, termasuk generasi muda, memahami esensi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sebagai landasan kegiatan ekonomi.
Bagi Fitria Endang Susana, keikutsertaannya dalam kegiatan ini bukan hanya bentuk peningkatan profesionalisme guru, tetapi juga upaya memperdalam refleksi nilai spiritual dalam pengajaran ekonomi di madrasah. “Belajar ekonomi syariah bukan hanya tentang konsep transaksi, tapi tentang menanamkan rasa tanggung jawab moral dan sosial pada peserta didik. Bahwa kesejahteraan tidak datang dari angka semata, tetapi dari keberkahan hasil kerja yang jujur dan adil,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi jembatan penting antara dunia akademik kampus dan madrasah, di mana ilmu pengetahuan dikaitkan secara langsung dengan nilai-nilai kehidupan. “Kami, para guru di madrasah, berkomitmen untuk terus belajar dan beradaptasi agar peserta didik tidak hanya cerdas berpikir, tetapi juga memiliki kesadaran moral dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” tambahnya.
Selain sesi penyampaian materi, webinar juga menghadirkan forum tanya jawab interaktif. Para peserta terlihat antusias menanggapi paparan narasumber, terutama terkait penerapan prinsip ekonomi syariah dalam kebijakan publik dan dunia pendidikan. Dalam suasana ilmiah yang hangat, muncul kesadaran bersama bahwa pendidikan ekonomi harus disertai dengan pendidikan karakter—sebuah integrasi antara ilmu, iman, dan etika sosial.
Kegiatan ini ditutup dengan penyampaian pesan reflektif dari panitia Masjid Kampus UGM yang mengingatkan bahwa ilmu akan kehilangan makna jika tidak disertai nilai. Para peserta yang mengikuti webinar hingga akhir memperoleh sertifikat elektronik yang dikirim melalui chat Zoom sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan komitmen dalam pembelajaran.
Partisipasi MAN 2 Bantul dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ruang tumbuhnya pemikiran ekonomi yang maju dan berakar pada nilai-nilai spiritual. Dengan keterlibatan guru-gurunya dalam kegiatan nasional seperti ini, madrasah semakin mempertegas perannya sebagai lembaga pendidikan yang adaptif, reflektif, dan berorientasi pada pembangunan karakter bangsa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat integrasi ilmu dan iman semakin mengakar dalam praktik pendidikan madrasah, menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga berjiwa tangguh, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi kemandirian ekonomi Indonesia di masa depan. (FES)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
