SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo Buka Kelas Khusus Olahraga, Minat Siswa Langsung Membludak
Olahraga | 2025-11-10 08:56:40Derap langkah siswa bersepatu olahraga terdengar berirama di lapangan SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo) setiap pagi. Di tengah hiruk-pikuk sekolah yang dikenal religius dan berprestasi ini, kini lahir satu “wajah” baru: kelas khusus olahraga yang langsung menyedot perhatian masyarakat Ponorogo.
Pada tahun pertama dibuka, kelas khusus olahraga Muhipo sudah terisi penuh 20 siswa. Mereka datang dari berbagai SMP di Ponorogo, membawa mimpi menjadi atlet sekaligus tetap berprestasi di bidang akademik. Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa keluarga dan masyarakat Ponorogo mulai melihat olahraga bukan sekadar aktivitas ekstrakurikuler, tetapi juga sebagai jalur prestasi dan masa depan.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, Sugeng Riadi, menyebut hadirnya kelas khusus olahraga sebagai bentuk jawaban sekolah terhadap kebutuhan zaman.
“Anak-anak di Ponorogo ini punya bakat olahraga yang luar biasa. Tugas sekolah adalah menyediakan ruang yang serius dan terarah untuk mengembangkan bakat itu, tanpa mengorbankan akademik,” ujar Sugeng Riadin.
Sugeng menambahkan, tingginya minat masyarakat terlihat sejak sosialisasi pertama dilakukan.
“Di tahun pertama saja, pendaftar yang berminat ke kelas olahraga jauh lebih banyak dari kuota 20 siswa. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Ponorogo pada Muhipo untuk mengelola pendidikan yang seimbang, antara otak, hati, dan fisik,” lanjutnya.
Di kelas khusus olahraga ini, siswa tidak hanya belajar mata pelajaran umum, tetapi juga mendapat porsi pembinaan fisik dan teknik yang lebih terstruktur. Mulai dari cabang bola voli, futsal, sepak bola, atletik, pencak silat hingga cabang-cabang potensial lain yang disesuaikan dengan bakat siswa. Jadwal mereka diatur sedemikian rupa agar latihan intensif tidak mengganggu fokus belajar di kelas.
Menariknya, penguatan identitas sekolah di Muhipo tidak hanya datang dari dunia olahraga modern, tetapi juga dari warisan budaya lokal. SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo sudah lama dikenal memiliki grup reog “Taruno Suryo”, yang kerap tampil di berbagai event daerah hingga ajang festival nasional. Kehadiran Taruno Suryo menjadi bukti bahwa sekolah ini memadukan olahraga, seni, dan budaya dalam satu napas pendidikan.
“Kami ingin Muhipo dikenal sebagai sekolah yang lengkap: siswanya kuat secara akademik, terampil di bidang olahraga, tapi juga bangga dengan budaya lokal, salah satunya lewat reog Taruno Suryo,” jelas Sugeng Riadin. Sugeng menambahkan dukungan dari Muhammadiyah melalui Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjadi energi dalam pengembangan kelas khusus olahraga di SMA Muhipo.
Sinergi antara kelas olahraga dan grup reog Taruno Suryo juga tampak dalam keseharian sekolah. Disiplin latihan, kekompakan tim, serta keberanian tampil di depan publik menjadi nilai-nilai yang ditanamkan baik di lapangan olahraga maupun di panggung kesenian. Para guru melihat, siswa yang aktif di olahraga atau seni umumnya lebih percaya diri, lebih mudah bekerja sama, dan lebih siap menghadapi tantangan.
Bagi masyarakat Ponorogo, lahirnya kelas khusus olahraga di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo menjadi angin segar. Di tengah gempuran gawai dan budaya duduk berjam-jam di depan layar, ada ruang yang mendorong generasi muda untuk kembali bergerak, berkeringat, dan berprestasi. Dengan dukungan orang tua, guru, dan komunitas, Muhipo pelan-pelan menjelma menjadi rumah bagi para pelajar yang ingin menyeimbangkan prestasi akademik, kesehatan fisik, dan keluhuran budaya.
Dengan langkah awal 20 siswa di tahun pertama, kelas khusus olahraga Muhipo seperti baru menyalakan obor. Jika konsistensi program, dukungan masyarakat, dan semangat siswa terus terjaga, bukan mustahil dari lapangan sekolah di Ponorogo ini akan lahir atlet, pelatih, maupun tokoh olahraga yang tetap berpijak pada akar budaya—bersama denting gamelan dan hentakan reog Taruno Suryo yang terus mengiringi perjalanan mereka.
Fajar Junaedi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
