Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rita Maliza

Mengenali Planet Kita Lewat Jamur: Mengapa Keanekaragaman Fungi Penting bagi Bumi

Riset dan Teknologi | 2025-11-10 05:01:48

Tidak banyak yang memperhatikan kehidupan di balik tanah, batang kayu, atau sisa daun yang membusuk. Di tempat-tempat itu, jamur bekerja tanpa terlihat, mengurai bahan organik menjadi unsur hara dan menjaga keseimbangan ekosistem. Keberadaannya jarang disadari, padahal perannya sangat mendasar bagi kelangsungan hidup di bumi.

Jamur hidup di hampir setiap sudut planet ini. Mereka tumbuh di tanah, air, udara, hingga di dalam tubuh makhluk lain. Bentuknya bisa beragam: dari benang halus tak kasatmata hingga tubuh buah yang muncul sesaat setelah hujan. Para ahli memperkirakan ada lebih dari tiga juta spesies jamur di bumi, namun baru sekitar sepuluh persen yang telah dikenali secara ilmiah.

Jaringan Kehidupan di Dalam Tanah

Jamur membentuk struktur halus yang disebut miselium, jaring benang mikroskopis yang menembus tanah dan akar tanaman. Melalui jaringan ini, berbagai pohon di hutan saling terhubung dan bertukar zat hara. Ilmuwan menyebut sistem ini sebagai Wood Wide Web, sebuah jaringan bawah tanah yang memungkinkan pertukaran nutrisi dan sinyal di antara tumbuhan.

Sekelompok jamur yang tumbuh di hutan. Photo by Howard Carlisle on Unsplash

Melalui miselium, pohon dapat membantu satu sama lain, terutama ketika ada yang kekurangan air atau hara. Hubungan ini memperlihatkan bahwa hutan bukan sekadar kumpulan pohon, melainkan ekosistem yang berkomunikasi lewat jaringan biologis yang rumit.

Selain menjadi penghubung, jamur juga berperan penting sebagai pengurai. Mereka memecah sisa tumbuhan dan hewan mati menjadi unsur hara yang dapat digunakan kembali oleh tanaman. Proses penguraian ini menjaga kesuburan tanah dan memastikan siklus unsur penting seperti karbon dan nitrogen tetap berjalan. Dalam skala global, aktivitas jamur membantu mengatur keseimbangan karbon di atmosfer.

Hubungan yang Menopang Ekosistem

Sebagian besar tanaman memiliki hubungan simbiosis dengan jamur yang dikenal sebagai mikoriza. Dalam hubungan ini, jamur membantu akar menyerap air dan mineral dari tanah, sementara tanaman menyediakan hasil fotosintesis sebagai sumber energi bagi jamur. Hubungan saling menguntungkan ini ditemukan pada lebih dari 80 persen spesies tumbuhan di dunia.

Jaringan mikoriza membuat tanaman lebih tahan terhadap kekeringan dan kondisi tanah miskin hara. Di lahan pertanian, misalnya, kehadiran jamur tanah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Di hutan, keberadaan mikoriza membantu regenerasi pohon muda dan mempertahankan keanekaragaman vegetasi.

Peta Keanekaragaman yang Masih Terbuka

Kemajuan teknologi sekuensing DNA dalam satu dekade terakhir mengubah cara ilmuwan mempelajari jamur. Kini, keberadaan spesies baru dapat diketahui hanya dari jejak genetik di tanah atau udara. Dalam penelitian di hutan Amerika Selatan, tim yang dipimpin Camille Truong dari University of Florida menemukan lebih dari 400 jenis jamur yang belum pernah tercatat sebelumnya. Sebagian besar hanya dikenal melalui potongan DNA yang dianalisis di laboratorium.

Penelitian lain yang dilakukan R. Henrik Nilsson dan timnya pada 2014 menunjukkan bahwa banyak data DNA jamur di basis data publik tidak akurat. Mereka kemudian mengembangkan sistem kurasi global melalui platform UNITE untuk memperbaiki identifikasi dan klasifikasi jamur. Upaya seperti ini penting agar informasi genetik dapat digunakan secara andal untuk mempelajari peran jamur di berbagai ekosistem.

Menjaga yang Tak Terlihat

Jamur juga dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan. Beberapa spesies hanya tumbuh di tanah yang terpapar polutan atau logam berat, sementara yang lain sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembapan. Dengan memantau keragaman jamur, peneliti dapat menilai kondisi ekosistem tanpa harus menunggu tanda-tanda kerusakan yang lebih besar.

Sebaliknya, hilangnya jamur tertentu dapat menandakan terganggunya keseimbangan ekosistem. Tanpa penguraian oleh jamur, bahan organik akan menumpuk dan kesuburan tanah menurun. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi kemampuan hutan menyimpan karbon dan menjaga siklus air.

Memahami peran jamur membantu kita melihat bahwa kehidupan di bumi saling terhubung dalam jaringan yang kompleks. Dari akar yang terbenam di tanah hingga udara yang kita hirup, semuanya berinteraksi dalam satu sistem yang rapuh namun teratur. Menjaga jamur berarti menjaga salah satu fondasi tersembunyi dari kehidupan di planet ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image