Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabilah Zuriah Arvi - Universitas Airlangga

Memahami Besarnya Kontribusi Dokter Hewan dalam Kesehatan Masyarakat

Eduaksi | 2025-11-07 20:34:29

Dalam benak publik, profesi dokter hewan kerap disederhanakan sebagai "dokter hewan peliharaan" sosok yang merawat anjing, kucing, atau hewan kesayangan lainnya. Meskipun layanan klinis ini merupakan bagian yang sangat terlihat dari pekerjaan mereka, anggapan tersebut jauh dari kata lengkap.

sumber https://berita.depok.go.id/pemkot-depok-buka-layanan-kesehatan-hewan-gratis-di-pengasinan-dan-tapos

Faktanya, dokter hewan adalah profesional kesehatan yang memiliki peran strategis dan masif, yang kontribusinya secara langsung memengaruhi kualitas Kesehatan Masyarakat. Untuk memahami peran ini secara utuh, kita perlu melihatnya melalui lensa "One Health", sebuah konsep yang mengakui bahwa kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan saling terkait.

Lantas, bagaimana kontribusi dokter hewan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan?

Kontribusi terbesar dokter hewan yang luput dari perhatian publik adalah peran mereka dalam menjamin keamanan dan mutu pangan asal hewan (Kesmavet). Peran ini adalah benteng pertahanan pertama dalam memastikan apa yang kita makan aman untuk dikonsumsi.

Dokter hewan bekerja di seluruh rantai produksi, mulai dari peternakan, klinik hewan, hingga rumah potong hewan (RPH). Di RPH, mereka bertanggung jawab melakukan pemeriksaan klinis (antemortem) dan pemeriksaan karkas (postmortem). Tujuannya sederhana, tetapi vital yaitu memastikan produk hewani seperti daging, susu, telur, dan olahannya untuk memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Dokter hewan mengawasi penggunaan obat hewan dan antibiotik pada ternak. Ini krusial untuk mencegah residu obat dalam produk pangan dan, yang lebih penting, untuk menanggulangi ancaman global Resistensi Antimikroba (AMR) yang dapat membahayakan pengobatan pada manusia.

Sejarah telah membuktikan bahwa mayoritas penyakit menular baru pada manusia (termasuk pandemi) berasal dari hewan (zoonosis). Di sinilah dokter hewan menjadi sensor biologis dan garda terdepan bagi kesehatan masyarakat.

Selain kesehatan manusia, dokter hewan juga memiliki peran besar dalam bidang sosial dan ekonomi:

1. Di sektor pertanian dan peternakan, ilmu veteriner adalah kunci untuk meningkatkan kualitas genetik, mengendalikan penyakit menular, dan memastikan efisiensi produksi pangan, yang berdampak langsung pada stabilitas ekonomi petani dan ketersediaan harga pangan bagi konsumen.

2. Dokter hewan konservasi bekerja tanpa lelah untuk merawat dan melindungi spesies langka. Kontribusi mereka tidak hanya pada pengobatan, tetapi juga pada manajemen populasi dan ekologi, memastikan keseimbangan alam dan lingkungan yang sehat.

Melihat besarnya peran tersebut, sudah saatnya masyarakat meluruskan persepsi. Profesi dokter hewan bukanlah sekadar hobi cinta binatang yang berbayar, ini adalah profesi saintifik yang vital bagi kesehatan dan pertahanan bangsa. Diperlukan kesadaran kolektif bahwa investasi pada kesehatan hewan, termasuk dukungan terhadap institusi veteriner, adalah investasi jangka panjang pada kesehatan manusia. Dengan memahami betapa besarnya kontribusi dokter hewan, kita dapat memberikan penghargaan yang sesuai, dan yang terpenting, mendukung mereka dalam menjalankan peran universal sebagai penjaga kesehatan satu planet.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image