Harga Pangan Nasional Naik: Beras dan Minyak Goreng Jadi Sorotan
Politik | 2025-11-06 17:21:21Pemerintah diminta segera stabilkan pasokan jelang akhir tahun
Jakarta, 6 November 2025 — Menjelang akhir tahun, harga sejumlah bahan pangan pokok di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional per 5 November 2025, komoditas seperti beras, minyak goreng, dan daging ayam menunjukkan tren peningkatan harga di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kenaikan paling menonjol terjadi pada beras kualitas bawah II yang naik sekitar 0,35% menjadi Rp 14.400 per kilogram. Sementara itu, beras kualitas super juga mengalami peningkatan hingga 1,5% dibandingkan pekan sebelumnya. Kondisi serupa juga dialami oleh minyak goreng curah, yang naik tipis menjadi sekitar Rp 15.100 per liter di pasaran.
Peningkatan harga pangan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari cuaca ekstrem yang mengganggu distribusi, hingga kenaikan biaya logistik dan transportasi antar-daerah. Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Kalimantan bahkan melaporkan keterlambatan pasokan dari gudang distribusi utama akibat curah hujan tinggi selama dua pekan terakhir.
“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog dan kementerian terkait untuk menjaga ketersediaan beras di pasaran. Stok nasional saat ini masih aman hingga awal 2026,” ujar Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, dalam keterangan resmi di Jakarta (5/11).
Selain itu, Kementerian Pertanian juga tengah mempersiapkan langkah mitigasi jangka pendek berupa operasi pasar dan subsidi ongkos distribusi di wilayah rawan inflasi pangan, khususnya di kawasan timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Kenaikan harga pangan ini berpotensi menekan daya beli masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, terutama menjelang musim liburan dan perayaan akhir tahun. Ekonom dari Universitas Indonesia, Dr. Dian Wibowo, menyebutkan bahwa tren kenaikan harga pangan dapat memicu inflasi bulanan November 2025 sebesar 0,18 persen jika tidak segera dikendalikan.
“Kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras, selalu berdampak besar terhadap tingkat inflasi nasional karena kontribusinya terhadap konsumsi rumah tangga sangat tinggi,” ungkap Dian dalam wawancara dengan Media Ekonomi Nusantara.
Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok serta memperkuat untuk menghindari gejolak serupa di masa mendatang. Upaya seperti percepatan distribusi cadangan beras pemerintah dan digitalisasi data stok pangan dinilai menjadi langkah penting agar kebijakan pengendalian harga lebih akurat dan tepat sasaran.
Fakta Singkat Harga Pangan (per 5 November 2025)
- Beras kualitas bawah II: Rp 14.400/kg (+0,35%)
- Beras kualitas super: Rp 16.200/kg (+1,51%)
- Minyak goreng curah: Rp 15.100/liter (+0,22%)
- Daging ayam ras: Rp 38.000/kg (+0,60%)
- turun ke Rp 32.000/kg (-0,75%)
Oleh karena itu, kenaikan harga pangan di penghujung tahun menjadi sinyal bagi pemerintah untuk memperkuat sistem logistik dan pengawasan harga di pasar. Dengan kebijakan yang tepat, stabilitas pangan nasional diharapkan dapat terjaga, dan masyarakat tidak terlalu terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir 2025.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
