Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahra

Ketika Bakti Menjadi Jalan Bahagia Dunia dan Akhirat

Agama | 2025-10-30 13:55:23

Orang tua adalah sosok paling berjasa dalam kehidupan setiap anak. Dari merekalah kita memperoleh kasih sayang, bimbingan, dan pengorbanan tanpa batas sejak lahir hingga dewasa. Mereka berjuang keras untuk memastikan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, berilmu, dan bahagia. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua termasuk amal saleh yang sangat mulia dan menempati kedudukan tinggi setelah beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, setiap muslim wajib memperlakukan orang tuanya dengan penuh hormat, kasih sayang, dan ketaatan selama tidak bertentangan dengan perintah Allah.

Al-Qur’an menjelaskan kewajiban ini dalam surah Al-Isra ayat 23–24. Allah memerintahkan agar manusia tidak menyembah selain Dia dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Apabila salah satu atau keduanya telah lanjut usia, anak dilarang mengatakan “ah” sekalipun, apalagi membentak. Sebaliknya, anak harus berkata lembut, santun, dan mendoakan keduanya dengan penuh kasih. Ayat ini menunjukkan bahwa penghormatan terhadap orang tua bukan hanya dalam tindakan besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil seperti tutur kata dan sikap sehari-hari. Bahkan, Allah mengajarkan agar kita merendahkan diri di hadapan orang tua dan berdoa, “Ya Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku sejak kecil.”

Selain Al-Qur’an, hadis Nabi juga menegaskan betapa berharganya kesempatan berbakti kepada orang tua. Dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Celaka, celaka, celaka seseorang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup—salah satunya atau keduanya—namun tidak (dengan berbakti kepada mereka) masuk surga.” Hadis ini memberi peringatan bahwa keberadaan orang tua adalah ladang pahala besar. Selama mereka masih hidup, seorang anak memiliki peluang emas untuk meraih surga melalui bakti kepada mereka.

Berakhlak kepada orang tua mencakup banyak hal. Pertama, berbicara dengan lembut dan sopan. Anak tidak boleh membantah, membentak, atau berkata kasar. Ucapan yang lembut menjadi cermin rasa hormat dan kasih sayang. Kedua, taat dan patuh pada perintah orang tua selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Kepatuhan ini menunjukkan rasa syukur atas pengorbanan mereka. Ketiga, membantu dan merawat mereka, terutama ketika sudah lanjut usia. Pada masa itu, orang tua membutuhkan kesabaran, perhatian, dan bantuan dari anak-anaknya sebagaimana dahulu mereka merawat kita saat kecil.

Selain itu, berakhlak kepada orang tua juga berarti berusaha membahagiakan mereka. Membuat orang tua senang bisa dilakukan dengan banyak cara: bersikap sopan, berprestasi, menunjukkan perilaku baik, atau sekadar hadir menemani mereka. Doa juga menjadi bentuk bakti yang sangat dianjurkan. Anak dianjurkan untuk selalu mendoakan kesehatan, umur panjang, dan kebahagiaan orang tua. Dalam doa tersebut, terkandung pengakuan atas jasa dan kasih sayang mereka sepanjang hidup.

Menjaga sikap dan perilaku juga bagian penting dari akhlak kepada orang tua. Anak yang sopan, jujur, dan berakhlak mulia akan membuat hati orang tua bangga dan tenang. Sebaliknya, perilaku buruk dapat menyakiti hati mereka dan menjauhkan diri dari keberkahan hidup. Oleh karena itu, setiap perbuatan anak, baik di rumah maupun di luar, hendaknya mencerminkan pendidikan dan nilai yang diajarkan oleh orang tua.

Islam juga mengajarkan bahwa orang tua memiliki hak-hak tertentu selama mereka masih hidup. Di antaranya adalah dihormati, diperlakukan dengan baik, dan ditaati dalam perkara yang tidak mengandung maksiat kepada Allah. Selain itu, Islam menekankan pentingnya mengutamakan ibu dibanding ayah dalam hal penghormatan, karena besarnya pengorbanan ibu sejak mengandung, melahirkan, hingga membesarkan anak.

Berakhlak baik kepada orang tua bukan sekadar bentuk rasa terima kasih, tetapi juga wujud nyata keimanan kepada Allah. Melalui ucapan yang lembut, sikap hormat, bantuan dalam kehidupan sehari-hari, dan doa yang tulus, kita menunjukkan bakti kita kepada mereka. Selama orang tua masih bersama kita, itulah kesempatan terbaik untuk berbuat baik dan mencari ridha Allah melalui ridha keduanya. Sebab, ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka keduanya. Maka jangan tunggu nanti—berbaktilah sekarang, selagi mereka masih ada.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image