Panen Semangka Jadi Bukti Nyata Program Akselerasi Pemasyarakatan Rutan Bengkulu
Humaniora | 2025-10-27 13:59:05
27 Oktober 2025
BENGKULU — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu melaksanakan panen semangka hasil program pembinaan kemandirian warga binaan, Senin (27/10). Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kepala Rutan Bengkulu Yulian Fernando, didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan Rafi Rizaldi, dan Pembina Kemandirian Nanang Darmawan.
Panen berlangsung di lahan pertanian di area belakang rutan. Lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini mampu menghasilkan sejumlah hasil pertanian seperti sayur-sayuran maupun buah-buahan. Dan kali ini buah semangka berukuran besar dan siap jual juga berhasil dipanen.
Karutan Bengkulu, Yulian Fernando menyampaikan apresiasi kepada petugas yang telah membina warga binaan hingga berhasil mengelola lahan pertanian dengan baik. Menurutnya, keberhasilan panen tersebut menunjukkan komitmen Rutan Bengkulu dalam menjalankan program pembinaan yang produktif dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini merupakan bukti bahwa warga binaan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat melalui pembinaan yang terarah. Dari lahan kosong, kini muncul hasil nyata yang bernilai ekonomi,” ujar Yulian.
Yulian juga menambahkan, keberhasilan pengelolaan lahan pertanian tersebut juga merupakan bukti nyata komitmen Rutan Bengkulu dalam mengimplementasikan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden, khususnya terkait ketahanan pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan produktif.
“Tentunya ini merupakan bukti nyata bahwa Rutan Bengkulu terus berkomitmen dalam mendukung program akselerasi Bapak Menteri untuk mempercepat pembinaan kemandirian di bidang pemasyarakatan dan meningkatkan ketahana pangan. Selain itu melalui proram ini diharapkan warga binaan memiliki keterampilan praktis yang dapat digunakan setelah mereka bebas,” kata Yulian.
Sementara itu Kasubsi Pelayanan Tahanan Rafi Rizaldi menjelaskan, kegiatan pertanian ini dilakukan secara terencana dengan melibatkan sejumlah warga binaan yang telah mendapat pelatihan. Mereka belajar mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, hingga panen dengan bimbingan petugas dan penyuluh pertanian daerah.
“Program ini tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga pada proses pembelajaran. Diharapkan warga binaan memiliki kemampuan nyata untuk mandiri di kemudian hari,” pungkas Rafi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
