Kok Suka Beli Makanan Kekinian via Ojol? Fakta Ekonomi Mikro Era Kini
Gaya Hidup | 2025-10-24 22:33:39
Di Era digital seperti sekarang, pesan makanan via ojek online atau ojol jadi kebiasaan sehari-hari. Apalagi makanan kekinian yang lagi tren, seperti dalgona matcha atau rice bowl ala Korea. Banyak orang suka beli karena praktis dan seru. Tapi, kenapa ya fenomena ini terus meledak? Jawabannya ada di fakta ekonomi mikro. Ekonomi mikro bicara soal pilihan konsumen, usaha kecil, dan pasar sehari-hari. Yuk, kita ulas sederhana.
Tren Makanan Kekinian yang Bikin Ketagihan
Tahun 2025 ini, tren kuliner makin gila-gilaan. Laporan GoFood bilang, makanan hemat seperti olahan mi jadi favorit. Tapi, makanan kekinian seperti es kopi literan atau burger lokal juga laris manis. Alasannya? Gaya hidup modern. Orang sibuk kerja, tapi pengen coba rasa baru. Media sosial bikin makanan ini viral cepat. Foto Instagramable, langsung bikin lapar.
Banyak UMKM yang ikut tren ini. Gerobak makanan murah kekinian, misalnya, jualan via GoFood atau ShopeeFood. Diskon 20% untuk pesan online bikin pembeli tambah semangat. Hasilnya? Usaha kecil untung besar, modal awal cuma Rp700 ribu untuk stok matcha powder.
Kenapa Ojol Jadi Andalan?
Ojol seperti Gojek atau Grab bikin semuanya mudah. Tinggal klik, makanan datang ke pintu dalam 30 menit. Ini hemat waktu dan tenaga. Data BPS bilang, usaha makanan dan minuman di Indonesia capai 4,85 juta unit tahun 2023, naik 21% dari 2016. Banyak yang gabung ojol untuk jangkau pelanggan lebih luas.
Dari sisi konsumen, beli via ojol murah. Ada promo ongkir gratis atau cashback. Buat Gen Z, ini bukan cuma beli makanan, tapi juga konten. Bayangin, unggah story makanan kekinian sambil nunggu driver. Seru, kan?
Fakta Ekonomi Mikro di Baliknya
Ekonomi mikro jelasin ini lewat permintaan dan penawaran. Permintaan naik karena pendapatan kelas menengah bertambah. Mereka rela bayar lebih untuk makanan unik. Penawaran datang dari UMKM yang inovatif. Industri makanan-minuman sumbang 41% PDB ekonomi kreatif, Rp410 triliun!
Tapi, ada tantangan. Inflasi harga bahan makanan bikin biaya naik. UMKM harus pintar kelola stok, pakai FIFO supaya bahan nggak busuk. Ojol juga bantu atasi monopoli pasar. Dulu, makanan cuma dijual di warung. Sekarang, kompetisi sehat antar penjual online.
Solidaritas juga muncul. Netizen SEA kirim makanan via app untuk ojol Indonesia. Ini tunjukkan ekonomi mikro nggak cuma soal untung, tapi juga gotong royong.
Dampak Positif untuk Ekonomi Lokal
Fenomena ini dorong UMKM tumbuh. Banyak ide jualan kekinian, seperti tteokbokki atau silky puding, yang modal kecil tapi laris. Penjualan online naik 25% per tahun. Pemerintah dukung via INDI 4.0, bantu pabrik kecil pakai teknologi digital.
Buat konsumen, ini tingkatkan kesejahteraan. Makanan sehat dan variatif lebih mudah diakses. Ekonomi mikro jadi lebih inklusif, dari kota sampai desa.
Jadi, suka beli makanan kekinian via ojol? Itu wajar, kok. Ini bagian dari ekonomi mikro era kini yang dinamis. Tapi, ingat pilih yang sehat dan dukung UMKM lokal. Siapa tahu, tren besok kamu yang bikin! Mau coba pesan sekarang? Cek app ojol-mu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
