Perpustakaan STIESIA, Inovasi Tiada Henti
Eduaksi | 2025-10-24 11:04:42Era digital berkembang sangat pesat setelah adanya internet dan didukung perangkat lunak dan perangkat keras yang semakin canggih. Dunia digital tidak hanya milik perusahaan atau lembaga tertentu, tetapi sudah merasuk ke dalam berbagai unsur kehidupan sehari-hari.
Dunia pendidikan juga tidak lepas dari perkembangan dunia digital, bahkan pada kurun waktu tahun 2020 hingga 2022, kebutuhan digital semakin masif, seiring dengan wabah Corona yang menyerang hampir semua negara di dunia, termasuk juga di Indonesia. Para pelajar mulai dari TK hingga SMA, juga para mahasiswa, berinteraksi dengan guru, dosen dalam pembelajaran jarak jauh, menggunakan berbagai platform digital. (Heru Widoyo. 2023)
Demikian juga perpustakaan, tak akan lepas dari dunia digital. Perpustakaan yang dulu selalu kita kenal sebagai tempat tumpukan buku, majalah, koran atau sumber informasi lainnya, kini juga harus berubah menjadi perpustakaan digital, yang informasinya lebih lengkap, padat, didapat dari perangkat digital, seperti komputer, laptop, dan sebagainya. (Arif. 2023)
Dengan hadirnya era informasi, perubahan perpustakaan sangat pesat baik dalam tugas-tugas profesional perpustakaan mulai pengembangan koleksi, pengorganisasian informasi, pelestarian informasi, penyimpanan, pendayagunaan informasi sampai dengan aksesibilitas pelayanan informasi.
Sebagai mahasiswa yang mempelajari ilmu perpustakaan, melakukan pengamatan dan terjung langsung di perpustakaan dalam program Praktik Kerja Lapangan (PKL), di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), yang lokasinya di Jalan Menur Pumpungan no. 30 Kota Surabaya.
Perpustakaan STIESIA juga telah mengaplikasikan Senayan Library Management System (SLIMS), suatu aplikasi perpustakaan yang dapat mempermudah para mahasiswa mendapatkan berbagai informasi tentang koleksi, proses peminjaman buku, maupun koleksi digital. Perpustakaan ini bisa dikatakan sudah sangat bagus menerapkan sistem manajemen perpustakaan modern, karena adanya berbagai layanan wajib yang dilakukan perpustakaan perguruan tinggi.
Penggunaan website/situs untuk mengetahui berbagai informasi tentang koleksi, tata cara penggunaan dan berbagai informasi sangat mudah diakses. Meskipun demikian, masih dibutuhkan pembenahan, seperti update antara ketersediaan buku dan kenyataan buku yang ada di rak, dan juga pengadaan buku-buku baru.
Meski menyandang sebagai perpustakaan modern dengan menerapkan digitalisasi, tetapi hal ini harus diikuti dengan teknologi informasi yang handal, termasuk ketersediaan internet dengan kecepatan tinggi. Juga sistem absensi pengguna harus dilakukan secara digital pula. Pustakawan yang ramah dan paham atas tugasnya, menjadi salah satu nilai lebih dari Perpustakaan STIESIA. Hal ini harus dipertahankan, karena kepuasaan pengguna atas pelayanan pustakawan, akan menambah kepercayaan pada perpustakaan ini.
Hanya saja, masih ada hal hal yang perlu dilakukan peningkatan, seperti lokasi Perpustakaan harus memiliki banyak akses, agar pengguna dengan mudah masuk ke perpustakaan. Koleksi baru harus terus dikampanyekan pada mahasiswa dan dosen, agar mereka dapat membaca hal-hal baru dan pemikiran baru dari koleksi tersebut. Di samping itu, perpustakaan juga harus banyak melakukan kegiatan seperti bedah buku, atau bedah tesis, disertasi, dan hasil penelitian para dosen STIESIA. Dengan demikian, mahasiswa semakin mendapatkan pencerahan atas berbagai karya ilmiah terbaru yang dilakukan oleh para dosen mereka.
Pustakawan adalah kunci dari pembangunan dan pngembangan perpustakaan. Bahkan para pustakawan perpustakaan STIESIA tidak henti melakukan inovasi terbaik. Mereka selalu bersemangat menjadi perpustakaan kampus STIESIA pada hari ini lebih baik dari kemarin, dan besok akan lebih baik dari hari ini. Maju terus Perpustakaan STIESIA. (luthfi firmansyah)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
