Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image fiaa maera

Akhlak Orang Tua terhadap Anak

Agama | 2025-10-23 13:49:11
Orang Tua sedang menceritakan kisah-kisah nabi kepada anak-anaknya

Pendahuluan

Dalam kehidupan keluarga, peran orang tua tidak hanya sebatas membesarkan anak secara fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan keimanan. Akhlak orang tua terhadap anak merupakan cerminan tanggung jawab besar yang diamanahkan oleh Allah SWT. Melalui akhlak yang baik, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah.

Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 6:

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”

Ayat ini menjadi pengingat bahwa orang tua wajib menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang menjerumuskan ke dalam dosa. Tanggung jawab mendidik anak bukan hanya bersifat duniawi, tetapi juga berdampak pada kehidupan akhirat.

Tanggung Jawab Orang Tua Menurut Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa orang tua adalah pemimpin dalam rumah tangga. Mereka bertanggung jawab atas pendidikan, perilaku, dan keimanan anak-anaknya. Segala perbuatan orang tua akan menjadi teladan bagi anak-anak, baik disadari maupun tidak.

Bentuk Akhlak Orang Tua terhadap Anak

 

  1. Kasih Sayang
    Kasih Sayang adalah dasar utama dalam mendidik anak. Orang tua hendaknya menunjukkan rasa cinta dengan pelukan, perhatian, dan ucapan lembut. Anak yang tumbuh dalam kasih sayang akan memiliki kepercayaan diri dan empati yang tinggi.

  2. Pendidikan yang Baik
    Islam menekankan pentingnya ilmu. Orang tua wajib membimbing anak untuk menuntut ilmu agama dan umum, serta menanamkan adab dalam belajar. Pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga pembentukan akhlak dan karakter.

  3. Memberikan Teladan
    Anak belajar melalui pengamatan. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi contoh dalam ucapan dan tindakan. Ketika orang tua berkata jujur, sabar, dan disiplin, anak akan meniru perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Mendoakan Anak
    Doa orang tua adalah senjata yang kuat. Rasulullah SAW bersabda bahwa doa orang tua untuk anaknya tidak akan tertolak. Maka dari itu, biasakan mendoakan anak agar menjadi pribadi yang shalih dan berbakti.

  5. Memberi Nafkah Halal
    Rezeki yang halal menjadi sumber keberkahan dalam keluarga. Nafkah yang haram dapat mengotori hati dan menghalangi keberkahan dalam kehidupan anak.

  6. Menegur dengan Lembut
    Saat anak melakukan kesalahan, teguran yang baik lebih efektif daripada amarah. Orang tua sebaiknya menasihati dengan sabar agar anak memahami kesalahannya tanpa merasa takut atau tertekan.

  7. Menghargai Anak Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Menghargai pendapat serta perasaannya akan menumbuhkan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.

Pentingnya Akhlak Orang Tua bagi Pembentukan Karakter Anak

Akhlak orang tua memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan teladan baik akan lebih mudah menumbuhkan empati, sopan santun, dan tanggung jawab. Sebaliknya, anak yang sering melihat kemarahan atau pertengkaran akan lebih mudah tumbuh menjadi pribadi yang keras dan mudah marah.

Pendidikan akhlak tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ia memerlukan konsistensi dan kesabaran. Oleh karena itu, orang tua perlu terus belajar menjadi panutan yang baik dan selalu memperbaiki diri.

Kesimpulan

Akhlak orang tua terhadap anak merupakan fondasi utama dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Melalui kasih sayang, keteladanan, dan pendidikan yang baik, anak akan tumbuh menjadi generasi penerus yang beriman dan berakhlakul karimah.

Sebagaimana pepatah Arab mengatakan:

“Al-ummu madrasatul ula” Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya.

Maka, sudah sepatutnya setiap orang tua berusaha menjadi guru terbaik dan teladan utama bagi anak-anak mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image