Mengenal Virus Calici: Ancaman Tersembunyi bagi Kucing Kesayangan saat Musim Peralihan
Edukasi | 2025-10-22 12:37:02Peralihan musim kemarau menuju musim hujan seperti saat ini, terjadi perubahan suhu dan kelembapan yang membuat virus, bakteri, atau parasit mudah berkembang yang dapat memengaruhi kesehatan manusia hingga hewan, kucing salah satunya. Kondisi di mana hewan kesayangan tiba-tiba sering bersin, nafsu makan menurun, keluar air liur berlebihan, bulu yang terlihat kusut, dan tercium bau tak sedap adalah tanda-tanda kucing terjangkit virus calici, atau dalam istilah medisnya Feline calicivirus (FCV). Virus tersebut menyerang bagian pernapasan bagian atas kucing dan dapat menyebabkan kematian.
Apa Itu Virus Calici?
Feline Calicivirus (FCV) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan dengan penularan yang sangat luas pada populasi kucing (Dewanti, 2023). Virus ini tergolong dalam keluarga virus Caliciviridae, genus Vesivirus. Virus ini masuk melalui, mata, hidung, dan mulut kucing sehingga menyebabkan masalah pernapasan pada kucing. Memiliki sifat yang mudah bermutasi, virus calici dapat muncul dalam bentuk dan tingkat keparahan yang berbeda. Beberapa kasus hanya menyebabkan gejala ringan saja, seperti bersin dan mata berair. Namun, ada yang menunjukkan infeksi berat, seperti luka di mulut, demam tinggi, bahkan pneumonia. Meskipun berbahaya bagi kucing, virus ini tidak menular ke manusia dan hewan lain.
Bagaimana Virus Ini Menular?
Melalui hasil field study yang dilaksanakan penulis pada Rabu, 22 Oktober 2025 di Rumah Sakit Hewan Pendidikan UNAIR, virus calici dapat menyebar luas melalui:
- Kontak langsung antara kucing sehat dengan kucing yang terinfeksi. Penularannya melalui air liur, lender hari hidung, atau air mata.
- Benda yang terkontaminasi, seperti tempat makan, tempat minum, kotak pasir, kandang, atau tangan manusia yang menyentuh kucing sehat setelah melakukan kontak fisik dengan kucing sakit tanpa melakukan sterilisasi.
- Udara dan percikan bersin dari kucing terjangkit, terutama dalam ruang terbatas atau tertutup.
Meskipun kucing yang terjangkit virus sudah terlihat sehat, pemilik harus tetap waspada. Virus calici masih bisa menular beberapa minggu ke depan karena beberapa kucing menjadi carrier (pembawa virus) tanpa menunjukkan gejala. Lebih baik dilakukan karantina pada kucing yang terjangkit agar tidak menular ke kucing lain. Selain itu, sterilisasi lingkungan juga sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran virus.
Gejala Umum Infeksi Calici
Gejala virus calici bisa bervariasi, tetapi tanda-tanda yang paling sering terlihat antara lain:
- Bersin dan pilek terus-menerus
- Keluar air mata dan lendir dari hidung
- Luka atau sariawan di lidah dan gusi
- Nafsu makan menurun
- Demam dan lesu
- Air liur berlebihan (drooling)
- Kadang disertai pincang ringan akibat peradangan sendi
- Tercium bau yang tak sedap dari tubuh kucing
- Bulu yang terlihat kusut dan banyak bekas jilatan
Jika melihat beberapa gejala di atas pada kucing Anda, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Sayangnya, saat ini belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan kucing dari virus calici. Pengobatan yang diberikan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang timbul dan memperkuat daya tahan tubuh kucing saja. Biasanya, dokter hewan akan memberikan obat penurun demam dan Pereda nyeri, antibiotic, suplemen imun dan vitamin, dan cairan infus. Dengan perawatan yang tepat dan kondisi tubuh yang kuat, kucing dapat pulih sepenuhnya dalam 1–2 minggu.
Pencegahan adalah Kunci
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah-langkah penting untuk mencegah penularan virus calici:
- Vaksinasi rutin, seperti vaksin FVRCP (Feline Viral Rhinotracheitis, Calicivirus, Panleukopenia) atau "tricat" dan vaksin F4 (Calicivirus, Rhinotracheitis, Panleukopenia, dan Chlamydia) atau “tetracat”
- Selalu menjaga kebersihan dan peralatan makan kucing.
- Pisahkan kucing baru atau yang sakit dari kucing lain untuk sementara waktu agar tidak tertular.
- Cuci tangan dan ganti baju setelah memegang kucing sakit sebelum menyentuh kucing lain.
- Jaga daya tahan tubuh kucing dengan makanan bergizi, vitamin, dan lingkungan yang bersih.
Kesimpulan
Virus calici mungkin terlihat sepele dan masih diabaikan oleh sebagian orang, padahal virus tersebut dapat menjadi ancaman besar jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Sebagai pet owner yang baik, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan pemberian nutrisi yang baik, vaksinasi rutin, menjaga kebersihan lingkungan, dan dapat mengenali beberapa gejala jika terjangkit virus. Dengan perhatian dan kasih sayang yang tepat, kucing kesayangan dapat terhindar dari bahaya virus calici.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
