Perkembangan Kesehatan Masyarakat dari Dukun ke Dokter
Info Sehat | 2025-10-21 21:50:02
Metode pengobatan berkembang sesuai dengan perkembangan dunia pemikiran
dan kebudayaan manusia. Masa awal pengobatan tradisional sangat dipengaruhi
oleh kepercayaan terhadap non material. Sampai sekarang pun eksistensinya
masih kita temukan di tengah tengah masyarakat kita. Masih banyak masyarakat
yang lebih percaya pengobatan tradisioanal dukun dari pada pengobatan modern
dokter. Kebanyakan dari masyarakat berpendapat bahwa pengobatan tradisional
lebih efektif dan lebih murah dibandingkan dengan pengobatan moderen.
Kesehatan mencakup sebagian besar aspek kehidupan manusia, mulai dari proses
terbentuknya manusia hingga akhir hidupnya. Kesehatan juga mencakup hal
makro kosmos dan mikro kosmos. Makro kosmos meliputi keberadaan alam
semesta, lingkungan sebagai tempat tinggal, ekosistem yang melibatkan manusia
di dalamnya. Sedangkan mikro kosmos meliputi manusia sebagai individu, interaksi
dengan di luat dirinya, termasuk interaksinya denga orang lain, linkungan fisik dan
lingkungan sosial. Konsep inilah yang mendasari metode pengobatan tradisional.
Para dukun dipercaya oleh masyarakat bisa menyembuhkan penyakit mereka
hanya dengan pengobatan tradisional biasa. Kepercayaan inilah yang banyak
membuat pengobatan itu berhasil. Secara sederhana orang inggris jika diobati
dengan pengobatan tradisonal suku sasak tidak akan sembuh, karena orang inggris
tersebut tidak tau dan tidak percaya dengan tradisi tersebut.
Seiiring perkembangan zaman, dunia pengobatan mengalami perkembangan dan
kemajuan. Semakin banyak penyakit yang dikenal, semakin banyak pula metode
pengobatan yang diajarkan dan dipraktikkan. Pengobatan moderen dokter lebih
dipercaya oleh sebagian besar masyarakat. Tapi tidak sedikit juga yang masih lebih
percaya dukun karena kepercayan dan tradisi yang mereka anut masih kental. Hal
ini mengakibatkan adanya pro dan kontra dalam dunia kesehatan.
Dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisonal ini,
masyarakat akan tetap memperhatikan kesehatannya seperti yang diarahkan oleh
dukun mereka. Sehingga tenaga kesehatan pun akan lebih mudah dalam
menjalankan tugasnya. Akan tetapi masih ada juga tradisi yang malah membuat
tugas tenaga kesehatam semakin sulit karena kepercayaan masyarakat terhadap
tradisi tersebut masih kuat. Salah satunya adalah tradisi memberikan makanan
yang telah dikunyah kepaada bayi, atau dikenal dengan papahan. Hal ini bisa
mengakibatkan meningkatnya resiko kerusakan gigi dan penyakit pada bayi
tersebut. Banyak tenaga kesehatan yang mensosialisasikan hal ini namun masih
banyak masyarakat yang lebih memilih untuk tetap teguh dalam menjalankan
tradisi turun termurun tersebut. Tapi walau kepercayaan mereka sangat besar,
ketika pengobatan tradisional yang mereka jalani tidak membuahkan hasil, mereka
akan tetap akan menggunakan jasa dokter untuk membantunya. Dengan kata lain
jasa dokter akan tetap dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat bahkan
golongan yang paling kental dengan tradisi pengobatan dukun.
Percaya dan yakin terhadap tradisi turun temurun dari nenek moyang kepada
masyarakat tidaklah salah, namun masyarakat harus tetap sadar bahwa ilmu
pengetahuan telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan, masyarakat
harus tetap bisa melihat kedepan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ini
seharusnya membuat masyarakat lebih sadar bahwa bakteri dan sumber penyakit
lainnya semakin banyak, dan semakin banyak pula teknik, ilmu, dan praktik untuk
mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit tersebut. Mau bagaimana pun
juga dokter adalah tenaga medis yang membantu masyarakat dalam pengobatan
dan kesehatan masyarakat. Para tenaga kesehatan pun berjuang untuk
mempromosikan kesehatan moderen kepada masyarakat serta membantu dalam
meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
Dukun mungkin sudah sangat lama telah menjadi ahli pengobatan tradisional, tapi
dokter pengobatan moderen tetap akan menjadi tujuan masyrakat dalam hal
pengobatan. Walau dokter sebagai pilihan terakhirnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
