Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Heizca Mahsa Salsabila

Meluapkan Emosi Melalui Journaling

Eduaksi | 2025-10-18 12:05:21

Dalam kehidupan sehari hari yang padat , cepat dan mungkin melelahkan terhadap tekanan hidup. Mungkin saja emosi selalu datang bergantian seiring berjalannya waktu. Namun, tidak semua orang memiliki ruang aman untuk menceritakan atau meluapkan emosi tersebut. Melalui journaling sebagian orang merasa aman. Journaling bukan hanya menulis kegiatan ketika waktu luang saja. Tetapi Journaling adalah suatu proses untuk menuangkan pikiran,emosi, dan perasaan melalui tulisan. Bagi sebagian orang, Journaling juga bisa disebut sebagai cara mengekspresikan diri secara bebas tanpa ada peraturan tertentu. Yang paling penting adalah berani untuk menuliskan dengan jujur apa yang sedang dirasakan, tanpa kekhawatiran akan penilaian orang lain.

Meskipun terdengar sederhana, journaling merupakan salah satu terapi diri yang efektif. Refleksi pribadi melalui journaling membantu individu memilah peristiwa yang telah terjadi serta mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Teknik journaling ini dapat membantu seseorang ketika mengalami kesulitan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pikiran dan emosi mereka dengan lebih leluasa. Banyak orang professional di bidang psikolgi dan kesehatan mental menyarankan untuk Journaling sebagai salah satu cara untuk proses penyembuhan dari stres, trauma, atau gangguan kecemasan. Dengan demikian, journaling bukan hanya sekadar menulis, melainkan sebuah proses terapi yang dapat memperkuat kesehatan mental dan membantu seseorang menemukan kedamaian batin dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Banyak sekali manfaat dari melakukan Journaling dalam meluapkan emosi. Pertama, Journaling dapat membantu mengenali dan memahami suatu emosi. Ketika seseorang dalam keadaan emosi yang bercampur aduk, akan kesulitan dalam memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri. Namun, dengan kita menulis akan memaksa untuk menuangkan perasaan tersebut. Kedua, dapat meredakan stress dan kecemasan. Journaling bisa menjadi salah satu cara untuk melepaskan emosi negatif dalam diri kita, proses ini dapat memberikan rasa lega dalam dirinya. Ketiga, Journaling dapat meningkatkan pentingnya kesadaran diri(self awareness). Dengan menulis perasaan dan respons terhadap situasi, seseorang dapat menyadari pola-pola tertentu yang memicu terjadinya stres, dan dapat membangun cara baru untuk mengatasinya.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa hanya dengan menulis ekspresif (Journaling) selama 15 menit sampai 20 menit dalam sehari bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati untuk mengelola stres yang sehat. Dengan mengekspresikan perasaan dan pikiran secara tertulis, Journaling juga dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi serta memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tahan akan berbagai penyakit. Journaling juga diyakini dapat membantu permasalahan pribadi dan menekan otak untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dengan membiasakan diri menulis, seseorang juga dilatih untuk memilah mana pikiran yang penting dan perlu ditindaklanjuti, serta mana yang hanya berupa kekhawatiran tidak berdasar yang sebaiknya dilepaskan. Hal ini membuat seseorang lebih mampu mengelola stres dan menemukan ketenangan batin.

Ketika seseorang melakukan journaling, otaknya tidak hanya sekadar “menuangkan” pikiran ke atas kertas, tapi sebenarnya sedang melakukan proses neurologis dan psikologis yang sangat bermanfaat.Proses Journaling melibatkan otak yang bertanggungjawab sebagai perekam memori, emosi,serta pemrosesan bahasa. Bagian korteks prefontal kiri yang berfungsi dalam pemrosesan bahasa, akan mengubah emosi (marah,kecewa,bahagia) menjadi bentuk verbal yang mudah dipahami.Didalam otak juga terdapat bagian yang disebut Hipokampus yang berfungsi sebagai perekaman memori. Saat seseorang akan melakukan Journaling, hipokampus akan menyusun ulang pengalaman/memori yang terjadi selama satu hari. Proses ini membantu dalam penyusunan pengalaman buruk atau membingungkan. Selain itu, Amigdala yang bertugas dalam memproses emosi yang terjadi. Saat melakukan Journaling Hipokampus dan Amigdala akan bekerjasama untuk menuangkan menjadi sebuah tulisan,ketika menulis tulisan seseorang secara sadar akan menggunakan otak rasional untuk memproses emosi yang berasal dari otak emosional. Ini dapat membantu kita mengendalikan reaksi impulsif, melihat masalah dengan jernih, dan membuat keputusan yang tenang.

Journaling mungkin terlihat simple dan sederhana, namun bagi sebagian orang merasa kebingungan dan tidak tahu akan memulai Journaling dari mana,apa yang harus ditulis, atau bagaimana menyusun kata-kata yang mencerminkan perasaan mereka dengan jujur. Namun, sebenarnya tidak ada aturan dalam melakukan Journalin, yang terpenting adalah kemauan untuk memulai. Mungkin ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memulai nya. Mulailah untuk mencoba meluangkan waktu sebentar untuk menulisnya dalam sehari dan dilakukan secara konsisten. Journaling juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja saat terjadi ketidakstabilan emosi maupun pikiran. Tulis dan luapkan apapun yang ada dalam pikiran dan perasaan tanpa memperdulikan struktur penulisan. Biarkan semua kata-kata yang ada dalam pikiran itu mengalir begitu saja. Melalui tulisan dan luapan isi pikiran menjadi ruang aman untuk bercerita.

Sebagai kesimpulan, Journaling merupakan cara untuk menuangkan isi pikiran dan perasaan pada diri seseorang. Journaling bukan sekedar seseorang yang hobi menulis di waktu luang, tetapi bentuk terapi diri untuk mengelola stress ataupun gangguan mental lainnya. Dalam Journaling tidak ada aturan kata atau bahasa yang digunakan dalam penulisan, karena Journaling adalah ruang bebas untuk mengekspresikan diri. Melalui menulis, seseorang dapat mengenali emosi, merdakan stre dan kecemasan, dan dapat meningkatkan kesadaran dalam dirinya. Otak juga terlibat dalam proses Journaling ini. Bagian otak yang terlibat antara lain Hipokampus dan Amigdala. Adapun praktik Journaling dapat dilakukan selama 15-20 menit dalam sehari, yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Dengan demikian, journaling menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dan menghadapi tantangan hidup secara lebih tenang dan terkontrol.

  • #-
  • Disclaimer

    Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

    Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

    × Image