Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Karin Gabriella

Pengaruh Stress dengan Pola Makan

Gaya Hidup | 2025-10-16 12:05:38
Pengaruh Stress pada Pola Makan
Pengaruh Stress pada Pola Makan

Stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Baik disebabkan oleh tekanan pekerjaan, masalah pribadi, atau kondisi lingkungan, stres dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan fisik dan mental, termasuk pola makan. Banyak orang mengalami perubahan dalam nafsu makan ketika mereka berada dalam kondisi stres, namun dampaknya bisa berbeda-beda tergantung pada individu.

1. Stres dan Meningkatnya Nafsu Makan (Emotional Eating)

Salah satu respons umum terhadap stres adalah makan berlebih, yang sering disebut dengan emotional eating. Orang yang mengalami stres cenderung mencari kenyamanan melalui makanan, terutama makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat sederhana seperti camilan manis, makanan cepat saji, atau makanan olahan.

Kondisi ini berkaitan dengan hormon stres utama yaitu kortisol. Ketika seseorang stres, tubuh melepaskan kortisol yang dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan berenergi tinggi. Dalam jangka pendek, ini mungkin terasa menenangkan. Namun jika berlangsung terus-menerus, dapat menyebabkan penambahan berat badan, obesitas, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

2. Stres dan Hilangnya Nafsu Makan

Sebaliknya, bagi sebagian orang, stres justru menyebabkan penurunan nafsu makan atau bahkan membuat mereka sama sekali tidak ingin makan. Hal ini bisa disebabkan oleh respons tubuh terhadap adrenalin, yang juga dilepaskan saat tubuh menghadapi stres. Adrenalin dapat menekan sistem pencernaan, membuat perut terasa tidak nyaman, mual, atau penuh meskipun belum makan.

Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, tubuh bisa mengalami kekurangan nutrisi, penurunan berat badan drastis, dan menurunnya sistem imun. Ini juga dapat memperburuk kondisi mental, menciptakan lingkaran setan antara stres dan kesehatan fisik yang menurun.

3. Pengaruh Jangka Panjang terhadap Kesehatan

Baik makan berlebihan maupun kehilangan nafsu makan akibat stres dapat menimbulkan konsekuensi serius terhadap kesehatan. Keduanya dapat menyebabkan gangguan makan, perubahan berat badan ekstrem, serta gangguan metabolisme. Selain itu, pola makan yang tidak stabil juga dapat memperburuk kondisi psikologis, seperti kecemasan dan depresi.

4. Cara Mengatasi Dampak Stres terhadap Pola Makan

Mengelola stres dengan cara yang sehat sangat penting untuk menjaga pola makan yang seimbang. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:

-Latihan relaksasi

seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.

- Olahraga teratur

untuk membantu menstabilkan hormon dan meningkatkan suasana hati.

Mencatat makanan

untuk menyadari pola makan yang tidak sehat saat stres.

-Konsultasi dengan psikolog atau ahli gizi

jika stres dan gangguan makan berlangsung lama.

Kesimpulan

Stres memiliki pengaruh besar terhadap pola makan seseorang, baik dengan meningkatkan maupun menurunkan nafsu makan. Penting untuk mengenali respons tubuh kita terhadap stres dan mencari cara yang sehat untuk mengatasinya. Pola makan yang seimbang tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kestabilan emosi dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image