Gang Sempit, Rasa Legit: Kulineran Seru di Pujasera Kujang
Kuliner | 2025-10-16 11:32:23
Di balik gang sempit di kawasan Kujang, ternyata tersimpan jejak kuliner yang bikin betah mahasiswa maupun warga sekitar. Pujasera Gang Kujang, begitu orang-orang menyebutnya, jadi tempat singgah favorit untuk melepas lapar sekaligus mencari suasana hangat khas warung pinggir jalan.
Cerita dari Pengunjung: "Harga Mahasiswa, Rasa Juara"
Sore itu, Roudhotul Hayati Nurislami, seorang mahasiswi yang ngekos di sekitar Gang Kujang, terlihat menikmati semangkuk seblak ditemani segelas es segar. Dengan ramah, ia berbagi alasannya sering datang ke pujasera ini.
“Iyaa lumayan sering ke pujasera. Biasanya kalo kesini suka beli es sama seblak,” ujarnya sambil tersenyum.
Bagi Roudhotul, bukan hanya makanan yang membuatnya betah kembali, tetapi juga pelayanan para pedagang.
“Menurut aku pelayanannya lumayan bagus, penjualnya ramah-ramah, dan harganya masuk di kantong kita yang mahasiswa,” tambahnya.
Ia mengenal pujasera ini sejak awal jadi mahasiswa baru. Kehangatan suasana serta ragam kuliner sederhana membuatnya merasa seperti menemukan tempat nyaman untuk sekadar jajan atau nongkrong ringan.
Suara dari Pedagang: "Omset Naik Turun, Tapi Tetap Bertahan"
Tak hanya pengunjung, kisah menarik datang dari para pedagang. Ibu Elmi, penjual sekaligus pengelola pujasera, sudah berjualan seblak di sini hampir lima tahun.
“Saya berjualan disini hampir 5 tahun,” ucapnya.
Meski begitu, perjalanan berjualan tentu tak selalu mulus.
“Pasti ada neng, omset selalu tidak nentu, naik turun apalagi kalo waktu libur itu turun banget. Tapi kalo sudah masuk (kuliah) omset agak lumayan naik,” jelasnya.
Pujasera ini sendiri sudah berdiri sekitar tujuh tahun lalu. Untuk menjaga kenyamanan, ada sistem pengelolaan sederhana yang diterapkan.
“Untuk pengelolaan lapaknya itu setiap bulannya ada uang sewa ruko neng. Kebersihan juga dijaga, ada OB yang setiap saatnya bersihkan pujasera,” tambah Ibu Elmi.
Gang Sempit, Rasa Legit
Gang Kujang memang sempit, tapi justru di situlah daya tariknya. Deretan lapak dengan aroma masakan khas jalanan, suara riuh mahasiswa yang datang silih berganti, serta keramahan pedagang membuat pujasera ini tak pernah kehilangan pengunjung.
Bagi sebagian orang, mungkin sekadar tempat makan. Namun bagi mahasiswa seperti Roudhotul, juga pedagang seperti Ibu Elmi, Pujasera Gang Kujang adalah ruang pertemuan sederhana: tempat cerita dibagi, rasa hangat terhidang, dan kantong tetap aman.
Gang sempit itu pun benar-benar menyimpan rasa yang legit.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
