Hanifatul Muqorrobin
Sentuhan Empati di Balik Seragam Biru: Potret Nyata Dedikasi Seorang Perawat
Info Sehat | 2025-10-14 22:12:45Sentuhan Empati di Balik Seragam Biru: Potret Nyata Dedikasi Seorang Perawat
Penulis: Hanifatul Muqorrobin Universitas Airlangga
Pernahkan kamu memperhatikan bagaimana seorang perawat bekerja di ruang perawatan rumah sakit? Rutinitas yang tampak sederhana seperti mengukur tekanan darah, memeriksa kondisi pasien, sampi dengan memberikan obat ternyata menyimpan makna besar tentang dedikasi, kesabaran, dan empati yang menjadi jiwa dari profesi keperawatan.
Banyak orang mengira pekerjaan perawat hanya sebatas membantu dokter atau memberikan pelayanan medis dasar.
Padahal, perawat adalah garda terdepan yang berhubungan langsung dengan pasien setiap hari. Mereka menjadi pendengar pertama keluhan, penguat ketika pasien merasa lemah, dan penyemangat ketika harapan mulai menipis.
Dalam sebuah momen sederhana yang sempat terekam, terlihat seorang perawat mengenakan seragam biru muda sedang mengukur tekanan darah seorang pasien yang terbaring di ranjang. Sekilas mungkin tampak seperti aktivitas biasa di rumah sakit, namun sebenarnya momen itu menggambarkan esensi sejati keperawatan yaitu memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
Perawat tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, akan tetapi juga empati dan komunikasi.Saat mereka meletakkan stetoskop di lengan pasien, terdapat rasa tanggung jawab dan kepedulian yang menyertai setiap gerakannya. Pasien yang sedang dirawat sering kali merasa cemas, takut, atau kesepian dan disitulah perawat hadir bukan hanya sebagai tenaga medis, melainkan juga sebagai teman dan penguat mental bagi para pasien.
Selain memberikan perawatan fisik, seorang perawat juga harus mampu membaca kondisi emosional pasien. Senyum kecil, sapaan lembut, atau sekedar mendengarkan cerita pasien bisa menjadi bentik terapi tersendiri. Kepekaan ini yang membedakan perawat dari profesi media lainnya. Meski menghadapi jadwal kerja yang padat dan tekanan yang tinggi, mereka tetap berusaha menjaga keramahan agar pasien merasa nyaman dan aman.
Tantangan profesi ini tentu tidak ringan. Jam kerja panjang, tanggung jawab besar, sampai dengan resiko kesehatan yang selalu mengintai menjadi bagian dari kehidupan seorang perawat. Namun, di antara semua tantangan tersebut, terdapat kepuasan tersendiri ketika melihat pasien mulai membaik, mulai dapat tersenyum, dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan.
Perawat juga harus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan dunia medis. Pengetahuan tentang alat kesehatan, teknologi medis, dan prosedur perawatan terbaru wajib dikuasai agar pelayanan kepada pasien tetap optimal. Semua ini menunjukkan bahwa profesi perawat bukan hanya pekerjaan semata, melainkan panggilan hati.
Berdasarkan gambaran sederhana yang terlihat di rumah sakit, kita dapat belajar bahwa menjadi perawat bukanlah sekedar mengenakan seragam dan menjalankan prosedur medis, akan tetapi tentang bagaimana menjadi manusia yang peduli terhadap sesame. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa di balik ruang-ruang rumah sakit, yang bekerja dengan tenang, tulus, dan penuh cinta kasih.
Bagi mahasiswa keperawatan, memahami makna profesi ini sejak dini sangat penting. Tidak hanya fokus pada aspek teknis, akan tetapi juga membangun karakter empatik dan etika kerja. Sebab di balik setiap tindakan medis, ada nilai kemanusiaan yang harus dijaga. Seorang perawat sejati bukan hanya sekedar merawat luka di tubuh, akan tetapi juga menyembuhkan kegelisahan di hati pasien.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
