Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SARFIANTI 99

Fashion dan Esensi: Ketika Konsep Jilbab Menyalahi Aturan Syar'i Tapi Seksi

Edukasi | 2025-10-09 05:31:15

Belakangan ini banyak sekali tren fashion hijab yang muncul di media sosial. Mulai dari outfit hijab simple ala Korea hingga gaya elegan yang super stylish. Tapi di balik itu, ada satu fenomena yang sering jadi terjadi — pakai jilbab, tapi bajunya ketat dan menampilkan lekuk tubuh.

Sebenarnya tidak ada yang salah kalau mau tampil modis, semua orang punya hak untuk berekspresi lewat gaya pakaian. Tapi yang sering dilupakan adalah, jilbab bukan hanya soal menutup kepala, tapi juga soal menjaga kesopanan dan cara kita memandang diri sendiri. Kalau jilbabnya udah nutup, tapi bajunya tetap menonjolkan bentuk tubuh, bukannya malah jadi bertolak belakang dengan makna hijab itu sendiri?

Sekarang banyak banget yang ikut tren tanpa sadar maknanya. Mungkin karena pengaruh media sosial, influencer, atau brand fashion yang memadukan konsep “syar'i tapi seksi”. Padahal, di sisi lain, Islam mengajarkan kalau berpakaian itu harus menutup aurat dan tidak menarik perhatian berlebihan. Jadi bukan cuma soal gaya, tapi juga niat dan pesan yang kita bawa lewat busana.

Tapi bukan berarti kita harus langsung menjadi juri orang yang berpakaian begitu. Semua orang punya proses masing-masing dalam memahami makna hijab. Bisa jadi, mereka sedang belajar dan masih mencari gaya yang cocok sambil tetap ingin tampil percaya diri. Yang penting, kita sama-sama saling mengingatkan dengan cara yang baik, bukan nyinyir atau menghakimi.

Karena pada akhirnya, jilbab bukan sekedar simbol agama, tapi juga bentuk penghormatan terhadap diri sendiri. Tampil modis itu boleh, tapi jangan sampai kehilangan makna. Cantik nggak harus ketat, elegan nggak harus menampilkan bentuk tubuh. Kadang-kadang, justru itulah yang paling mencerminkan keistimewaan seorang perempuan berhijab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image