Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Keisha Almira Rubina

Makanan Bergizi Mensejahterakan Penerus Bangsa

Politik | 2025-10-07 21:41:53

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah direalisasikan sejak 06 Januari 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan gizi penerus bangsa, menurunkan angka stunting, serta mendukung tumbuh kembang anak. Wacana makan bergizi gratis ini menjadi topik hangat yang menarik perhatian publik. Program ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mensejahterakan anak bangsa. Namun, dalam realitasnya program ini memiliki pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan secara matang.

Apabila dilihat dari sisi positifnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak posistif yang signifikan. Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan status gizi anak khususnya anak-anak bangsa Indonesia. Masih banyaknya penerus bangsa Indonesia terutama pada keluarga yang tidak mampu, mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada kemampuan fisik dan kognitif mereka, serta hal tersebut dapat menyebabkan banyak anak bangsa mengalami stunting. Dengan mendapatkan makanan bergizi secara rutin, anak-anak akan memiliki energi yang cukup untuk belajar dan beraktivitas, asupan gizi mereka pun dapat tercukupi juga, serta meningkatkan fokus dan konsentrasi mereka di sekolah.

Menurut situs indonesia.go.id Portal Informasi Indonesia, masyarakat mulai merasakan dampak positif dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat adanya peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak-anak dan remaja di sejumlah daerah penerima manfaat. Melalui program MBG, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi secara langsung, baik di sekolah maupun bagi kelompok rentan seperti balita dan ibu hamil. Ikeu Tanziha, Dewan Pakar Bidang Gizi BGN di SDS Barunawati II, Slipi, Jakarta Barat, menegaskan bahwa masalah gizi tidak hanya menjadi tantangan nasional, tetapi juga isu global.

Organisasi-organisasi internasional seperti WHO dan UNICEF telah menetapkan enam target global untuk menanggulangi permasalahan gizi, yaitu:

1. Penurunan prevalensi stunting

2. Penurunan prevalensi anemia

3. Penurunan prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

4. Penurunan prevalensi overweight

5. Peningkatan prevalensi ASI eksklusif

6. Penurunan prevalensi wasting (kurus akibat gizi buruk akut)

Di Indonesia, Ikeu Tanziha berkata, anak-anak masih menghadapi tantangan besar berupa Triple Burden of Malnutrition atautiga beban gizi. Kondisi ini terjadi ketika suatu daerah secara bersamaan mengghadapi Undernutrition (gizi kurang), Overnutrition (gizi lebih/ obesitas), Micronutrient Deficiency (kekurangan zat gizi mikro). Meski demikian, Ikeu Tanziha menjelaskan, berbagai intervensi pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi mulai menunjukkan hasil positif. Data BGN (Badan Gizi Nasional) menunjukkan prevalensi stunting menurun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 14,8 persen ditahun 2024.

Namun di balik niat baik tersebut, program ini juga menyimpan sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu kekhawatirannya adalah penggunaan biaya yang sangat besar, anggaran yang dibutuhkan untuk menyediakan makanan gratis bagi jutaan anak di Indonesia tentunya tidaklah sedikit. Program ini setidaknya membutuhkan pendanaan 71 triliun rupiah, hal ini dinilai berpotensi memangkas anggaran dari sektor-sektor lain. Dari situ munculnya berbagai pertanyaan mengenai dari mana sumber dana itu akan diambil dan apakah penggunaan anggaran ini tidak akan menganggu sektor-sektor penting lainnya, seperti pembangunan infrastruktur atau sektor kesehatan.

Dikutip dari situs ugm.ac.id, Ekonom sekaligus koordinator Bidang Kajian Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan (EQUITAS) FEB UGM, Wisnu Setiadi Nugroho, S.E., M.Sc. M.A., Ph.D., menilai program program MBG menghadapi sejumlah tantangan besar terutama dalam aspek distribusi dan pengadaan bahan makanan. Beliau menyebutkan bahwa program berskala nasional ini beresiko mengalami pemborosan karena sifatnya yang universal, di mana anak-anak yang berasal dari keluarga yang mampu juga menerima manfaatnya meskipun sebenarnya tidak membutuhkannya. “Sulitnya pemantauan terhadap kualitas makanan juga menjadi tantangan tersendiri. Sulit untuk memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar gizi dan kualitas yang ditetapkan,” terangnya.

Dari opini tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah suatu ide yang cemerlang dengan potensi besar untuk mensejahterakan penerus bangsa agar mencapai Indonesia emas. Namun, keberhasilan program sangat bergantung pada strategi realisasi yang matang, manajemen anggaran yang baik, serta pengawasan yang ketat. Tanpa perencanaan yang baik program tersebut tentunya akan membuat masalah baru. Oleh karena itu, demokrasi dan diskusi publik serta melakukan evaluasi secara rutin agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini dapat terlaksanakan dengan efektif dan efisien, demi mensejahterakan para penerus bangsa.

Penulis Mahasiswa Universitas Airlangga

Sumber :

Gusti.grehenson. (2025, 6 Mei). Program MBG Dinilai Belum Efektif Cegah Stunting, Diminta Libatkan Ahli Gizi. ugm.ac.id. https://ugm.ac.id/id/berita/program-mbg-dinilai-belum-efektif-cegah-stunting-diminta-libatkan-ahli-gizi/

Indonesia.go.id. (2025,16 Juli). Dampak Positif MBG, Indeks Massa Tubuh Anak Meningkat.indonesia.go.id. https://indonesia.go.id/kategori/sosial-budaya/9696/dampak-positif-mbg-indeks-massa-tubuh-anak-meningkat?lang=1

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image