Kenali Penyakit yang Berasal dari Hewani! Mengapa?
Edukasi | 2025-10-07 13:09:15
Pernahkah kita berpikir bahwa hewan yang kita pelihara, ternak, atau bahkan kita temui di alam liar bisa jadi penyebab penyakit berbahaya bagi manusia? Rabies, flu burung, hingga virus corona (COVID-19) adalah contoh penyakit zoonosis yaitu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.
Sayangnya, banyak orang masih kurang tahu tentang zoonosis. Banyak yang menganggap masalah ini hanya urusan dokter hewan atau masalah di daerah tertentu. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen penyakit menular yang menyerang manusia berasal dari hewan. Jadi, memahami zoonosis bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan.
Apa itu zoonosis dan mengapa berbahaya?
Zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia, bisa melalui kontak langsung, makanan, air, atau perantara seperti nyamuk dan kutu.
Contohnya:
- Rabies yang menyerang dari gigitan anjing. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kematian
- Flu burung (H5N1) yang pernah menyebar di Indonesia dan menewaskan banyak orang.
- Leptospirosis dari tikus yang memasuki air, biasanya muncul saat musim hujan.
Dampak dari zoonosis tidak hanya merugikan kesehatan, tapi juga mengganggu ekonomi dan kehidupan sosial. Misalnya, pandemi COVID-19 menunjukkan betapa besar kerugian yang terjadi ketika penyakit dari hewan menyebar tanpa terkendali.
Situasi Zoonosis di Indonesia
Di Indonesia, kasus zoonosis bukan hal yang asing. Beberapa data terbaru menunjukkan betapa dekat ancaman ini dengan kehidupan kita:
1. Leptospirosis: di Jawa Tengah selama tahun 2024 tercatat 519 kasus dengan 62 orang meninggal. Di Jawa Timur, hingga Maret 2023 terdapat 249 kasus dengan 6 korban jiwa. Di Yogyakarta, hanya dalam setengah tahun 2025 ditemukan tambahan 19 kasus dengan 6 korban jiwa. Angka ini menunjukkan betapa cepat penyakit ini bisa mengambil nyawa.
2. Rabies: Kementerian Kesehatan mencatat bahwa pada periode 2018–2022 terdapat 431 ribu laporan gigitan hewan penular rabies (GHPR) dengan 426 kematian.
Bahkan, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa hanya dari Januari hingga Juli 2024, terdapat 71 orang yang meninggal karena rabies di Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang paling terdampak, dengan 19.320 kasus gigitan hewan pada tahun 2023 dan 35 kematian.
Angka-angka ini menegaskan bahwa zoonosis bukan sekadar ancaman teoritis, tetapi kenyataan pahit yang terus terjadi setiap tahun di negeri kita.
Mengapa zoonosis semakin banyak terjadi?
Beberapa faktor utamanya adalah:
1. Interaksi manusia dan hewan yang semakin intens, seperti peternakan, perdagangan hewan, atau pemeliharaan hewan peliharaan.
2. Perubahan lingkungan, seperti penggundulan hutan, membuat hewan liar semakin dekat dengan manusia.
3. Pola konsumsi daging mentah atau hewan liar yang meningkatkan risiko tertular penyakit.
4. Kurangnya pengawasan terhadap kesehatan hewan dan sanitasi lingkungan.
Kombinasi keempat faktor ini menjadikan zoonosis sebagai ancaman nyata, bukan sekadar teori di kelas kesehatan hewan.
Mengapa kita harus peduli?
Memahami zoonosis berarti menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Ada tiga alasan utama kita harus peduli:
1. Melindungi kesehatan. Beberapa penyakit zoonosis sulit disembuhkan, jadi pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
2. Menghindari kerugian ekonomi. Wabah zoonosis bisa menghentikan kegiatan ekonomi, seperti pertanian, pariwisata, dan perdagangan.
3. Kita hidup berdekatan dengan hewan, baik peliharaan maupun liar. Menyepelekan risiko berarti membuka jalan untuk penyakit masuk tanpa kita sadari.
Apa yang bisa dilakukan?
Untuk masyarakat:
- Cuci tangan setelah bersentuhan dengan hewan.
- Pastikan makanan dimasak hingga matang.
- Kebutuhan makanan hewan peliharaan harus terpenuhi dan diimunisasi.
Untuk pemerintah dan dokter:
- Perkuat pengawasan kesehatan hewan.
- Terapkan pendekatan One Health
kerja sama antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
Untuk media dan pendidikan:
- Sampaikan informasi yang mudah dimengerti agar masyarakat lebih waspada.
Zoonosis adalah ancaman nyata yang bisa muncul kapan saja. Mengenalinya bukan sekadar pengetahuan tambahan, tetapi langkah penting menjaga masa depan kita. Karena pada akhirnya, menjaga kesehatan hewan sama dengan menjaga kesehatan manusia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
