Salsabila Gelar Gebyar Lomba Pildacil dan Tahfidz Juz 30 Meriahkan Hari Santri Nasional
Lomba | 2025-10-07 10:48:38
SAMARINDA,— Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pondok Pesantren Salsabila Samarinda kembali menggelar kegiatan keagamaan bertajuk “Gebyar Lomba Pildacil dan Tahfidz Juz 30”. Kegiatan ini digelar secara gratis dan terbuka bagi pelajar dari berbagai sekolah dan madrasah di Samarinda serta sekitarnya.
Lomba tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara tahunan pesantren dalam menyemarakkan Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober, dengan semangat “Menggalang Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” sebagaimana tema nasional tahun ini.
Menurut Muhammad Rifa’i Lubis, Lc., M.A., salah satu Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Salsabila, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda agar semakin mencintai Al-Qur’an dan berani menyampaikan dakwah sejak dini.
“Melalui lomba Pildacil dan Tahfidz Juz 30 ini, kami ingin menanamkan semangat dakwah dan hafalan Al-Qur’an kepada anak-anak. Mereka bukan sekadar peserta lomba, tapi calon dai dan penghafal Qur’an masa depan,” ujarnya di Samarinda, Senin (7/10).
Kegiatan ini terdiri atas dua cabang utama, yakni Pildacil (Pidato Anak Islami) dan Tahfidz Juz 30. Peserta lomba merupakan perwakilan dari sekolah dan madrasah yang telah mendaftar melalui surat undangan resmi dari panitia. Setiap lembaga pendidikan hanya diperbolehkan mengirim maksimal satu peserta untuk masing-masing cabang lomba.
Pendaftaran dibuka sejak 29 September hingga 17 Oktober 2025, dengan waktu layanan pukul 09.00–16.00 WITA di Kantor Yayasan Salsabila, Jalan Suryanata, Perum Graha Indah Samarinda. Kegiatan technical meeting akan dilaksanakan pada 17 Oktober 2025, sementara pelaksanaan lomba berlangsung 20 Oktober 2025, dan pembagian hadiah digelar pada 22 Oktober 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional.
“Kami sengaja menempatkan puncak kegiatan pada Hari Santri agar para peserta dan masyarakat turut merasakan semangat kebangkitan santri. Ini bukan sekadar lomba, tapi juga bentuk syiar dan dakwah di kalangan pelajar,” tambah Ustaz Rifa’i.
Menariknya, seluruh peserta dapat mengikuti lomba ini secara gratis (free registration). Namun, karena keterbatasan kuota, panitia hanya akan menerima sejumlah peserta sesuai kapasitas lomba. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan tetap tertib dan berkualitas.
Peserta wajib membawa surat rekomendasi dari sekolah atau madrasah yang menerangkan bahwa peserta adalah siswa aktif di lembaga tersebut. Kegiatan ini disambut antusias oleh para guru dan orang tua, karena menjadi sarana positif bagi anak-anak untuk mengasah kemampuan berbicara dan menghafal Al-Qur’an.
Muhammad Rifa’i Lubis menegaskan bahwa lomba semacam ini sejalan dengan visi Pondok Pesantren Salsabila dalam mencetak generasi Qurani, cerdas, dan berakhlakul karimah.
“Santri tidak hanya harus mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan berdakwah yang baik. Itulah semangat yang ingin kami bangun lewat Pildacil dan Tahfidz ini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menyiapkan generasi muda yang siap menjadi pemimpin umat, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme.
Pendaftaran dan Informasi Lebih Lanjut
Untuk informasi dan pendaftaran, masyarakat dapat menghubungi panitia melalui akun resmi Instagram @ponpes_salsabilasmd atau nomor kontak Ella (0852-3813-4493) dan Sabella (0895-3205-16438).
“Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat santri muda untuk terus mencintai Al-Qur’an, meneladani Rasulullah, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” pungkas Ustadz Rifa’i Lubis.#
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
