Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurma Khusnul

Ekonomi Dunia Bergejolak, Mampukah Indonesia Tetap Bertahan?

Lorong dunia | 2025-10-06 13:22:28

Beberapa tahun terakhir ini, ekonomi dunia terus bergejolak. Ketegangan geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan perubahan arah kebijakan moneter negara maju yang membuat perekonomian global berada dalam ketidakpastian. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, situasi ini menjadi ujian nyata bagi ketahanan ekonomi nasional dan kemampuan kita menjaga stabilitas di tengah badai global. Salah satu sumber guncangan terbesar datang dari kebijakan suku bunga tinggi yang diterapkan Amerika Serikat untuk menekan inflasi domestiknya. Kebijakan ini mendorong arus modal global berpindah ke aset dollar AS yang lebih menarik, sehingga banyak mata uang di negara berkembang termasuk rupiah yang mengalami tekanan. Penyusutan pada nilai tukar tidak hanya mempengaruhi harga impor, namun juga mempengaruhi tekanan biaya produksi dan inflasi negara.

Selain faktor moneter, ketegangan geopolitik seperti konflik Rusia - Ukraina dan Timur TEngah juga memberikan sebuah dampak yang signifikan. Peningkatan harga energi dan pangan dunia yang tinggi membuat biaya hidup masyarakat global juga meningkat dan semakin tertekan. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun dan kinerja ekspor komoditas menjadi fluktuatif. Sementara itu, perlambatan ekonomi Tingkok sebagai mitra dagang utama Indonesia menambah tekanan terhadap neraca perdagangan nasional.

Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, Indonesia masih memiliki modal untuk memperkuat diri. Fundamental ekonomi domestik relatif solid dengan tingkat inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang cukup, serta kinerja seperti ekspor yang tetap positif di sektor tertentu seperti pertambangan dari agrikultur. Pemerintah juga terus berupaya memperkuat hilirisasi industri agar nilai produk ekspor semakin meningkat dan ketergantungan pada komoditas mentah berkurang. Meskipun, ketahanan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan jangka pendek, Indonesia perlu memperkuat struktur ekonomoinya dengan mendorong kegiatan ekspor, memperluas passar nontradisional, serta mempercepat perubahan digital di sektor perdagangan internasional. Dengan cara memanfaatkan teknologi digital, pelaku UMKM dapat menembus market global tanpa harus bergantung pada perantara besar.

Selain itu, kebijakan ekonomi harus menjadi sebagai tombak pada kebijakan luar negeri Indonesia. Di tengah adanya konflik antara Blok barat dan Timur, Indonesia harus cerdas dalam menempatkan diri sebagai mitra strategis yang netral namun memiliki daya tarik tawar yang tinggi. Keaktifan dalam forum internasional seperti ASEAN harus diarahkan untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi neasional, terutama bagi negara berkembang yang cenderung rentan terdahap kebijakan proteksionis negara maju.

Akhirnya, gejolak ekonomi global merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan strategi ekonomi yang adaptif, penguatan sektor domestik, dan kolaborasi internasional yang cerdas, Indonesia dapat menjadikan tantangan global sebagai momentum untuk memperkokoh kemandirian ekonomi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image