Menyelami Hangatnya Semangkuk Ramen di RamenYa! Botani Square Bogor
Kuliner | 2025-10-03 22:42:59
Dulu, ramen identik dengan kuliner Jepang yang hanya bisa ditemukan di restoran mahal. Kini, pemandangan ramen hangat sudah tak sulit ditemukan di mana saja—dari food court pusat dunia hingga kedai modern dengan harga bersahabat. Di Kota Bogor misalnya, penggemar ramen bisa dengan mudah dipasang di RamenYa! Botani Square, yang terletak di lantai Lower Ground, Jl. Raya Pajajaran, Taman Kencana, Bogor Tengah. Letaknya strategis karena berada di salah satu pusat dunia terbesar di Bogor. Akses menuju ke sana pun cukup mudah: bagi warga Bogor bisa menggunakan angkutan kota jurusan Ciawi–Baranangsiang atau transportasi online. Sementara bagi pengunjung dari luar kota, bisa turun di Terminal Baranangsiang atau Stasiun Bogor, lalu melanjutkan perjalanan singkat menuju Botani Square. RamenYa! sendiri merupakan restoran ramen cepat saji yang sederhana namun tetap menghadirkan cita rasa khas Jepang. Interiornya sederhana dengan meja kursi yang tertata rapi serta pencahayaan hangat, sementara nuansa Jepang diperkuat dengan ornamen bergambar karakter ramen dan dominasi warna merah. Meski berada di area food court, RamenYa! tetap memberikan pengalaman bersantap yang nyaman. RamenYa! menyajikan ramen halal yang lezat, cepat, dan ramah di kantong mulai dari 30.000 kita sudah bisa menikmati pemandangan ramen. Siang itu, di tengah ramainya food court Botani Square, saya berjumpa dengan Hani, seorang pelanggan yang sedang asyik menikmati pemandangan ramen. Senyum ramahnya menyambut ketika saya mendekat, dan percakapan kami pun mengalir ringan seputar menu favoritnya di RamenYa!. Hani saat itu memesan Volcano Ramen, ramen dengan kuah merah oranye yang tampak menggoda. “Kuahnya creamy tapi ada rasa smokey dari ayamnya. Tidak terlalu pedas, jadi buat yang tidak suka pedas ini masih oke,” ujarnya sambil mengaduk mi keriting yang tampak padat dan kenyal. Ia menambahkan bahwa topping telur setengah matang atau tamago memberikan sentuhan lembut yang pas. Volcano Ramen ini sendiri dibanderol sekitar Rp40.000, dan menurut Hani, porsinya cukup mengenyangkan tanpa terasa berlebihan. Obrolan berlanjut ketika sepiring Gyoza datang ke meja. Dari luar terlihat garing keemasan, namun saat stagnasi, rasanya juicy dengan daging ayam dan potongan sayuran. Hani mengaku gyoza ini agak berminyak karena digoreng kering, tapi justru semakin nikmat bila dipadukan dengan minyak cabai yang tersedia di meja. “Chili oil-nya lembut, berbumbu, dan tidak terlalu menyengat bawang. Jadi meskipun saya tidak terlalu suka bawang, tetap enak dimakan,” katanya. Sebagai pelepas dahaga, Hani memilih Punch Melon, minuman berwarna hijau muda yang tampak segar. “Rasanya balance, ada manis, asam, dan segar dari sodanya. Kalau aroma melon-nya lebih nampol, minuman ini lebih enak,” ujarnya. Segelas Punch Melon dihargai sekitar Rp19.000, cukup terjangkau untuk melengkapi menu ramen pedas yang ia pesan. Sementara itu, saya sendiri mencoba Punch Strawberry yang memberikan sensasi segar manis-asam khas stroberi dan cocok menemani Chicken Legendary Ramen yang hangat dan gurih. Dari percakapan singkat bersama Hani dan pengalaman saya sendiri, jelas terlihat bahwa RamenYa! bukan sekadar tempat makan, melainkan ruang sederhana untuk menikmati semangkuk ramen hangat dengan cita rasa autentik Jepang. Volcano Ramen yang pedasnya ramah di lidah, gyoza gurih yang nikmat dicocol minyak cabai, hingga punch segar yang menutup makan siang dengan manis, semuanya meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Jadi, jika Anda sedang berkunjung ke Bogor, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir ke RamenYa! di Botani Square dan rasakan sendiri hangatnya ramen yang bisa menemani setiap suasana. Syahiratul Maghfiroh, KPI 5B
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
