Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammadiyah Kalimantan Timur

Digitalisasi Aset Muhammadiyah Melalui SIMAM, PWM Kaltim Tekankan Perubahan Mindset

Agama | 2025-10-03 12:00:49
Abdul Azis Muslim, SE. Wakil Ketua PWM Kaltim yang membidangi Pendayagunaan Wakaf, Lazismu dan LPPK, menjelaskan bahwa PWM Kalimantan Timur mendorong percepatan penginputan data aset Muhammadiyah di aplikasi SIMAM, setelah capaian input hingga awal Oktober 2025 baru mencapai 59,76 persen dari total akun yang terdaftar.

Digitalisasi Aset Muhammadiyah Melalui SIMAM, PWM Kaltim Tekankan Perubahan Mindset

Samarinda – Progres penginputan data aset Muhammadiyah di aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM) masih tergolong rendah di wilayah Kalimantan Timur. Hingga awal Oktober 2025, dari total 251 akun terdaftar, baru 150 akun yang melakukan penginputan, dengan persentase capaian 59,76 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Abdul Azis Muslim, Wakil Ketua PWM Kaltim yang membidangi Pendayagunaan Wakaf, Lazismu dan LPPK, di Pusat Dakwah Muhammadiyah Kaltim, Jalan Siradj Salman, Samarinda, Jumat (3/10/2025).

“Assalamu’alaikum wr.wb. Berikut progres penginputan data di SIMAM. Kami harapkan pemilik akun yang sudah terdaftar segera melaksanakan penginputan. Saat ini capaian baru 59,76 persen,” ungkap Abdul Azis.

Ia menjelaskan, aplikasi SIMAM sejatinya dibangun untuk mendukung digitalisasi dan transparansi pengelolaan aset Muhammadiyah. Melalui SIMAM, seluruh data aset dan administrasi organisasi dapat terdokumentasi secara digital, lebih akurat, serta mudah diakses oleh pimpinan di semua level.

Selain itu, aplikasi ini juga bertujuan meningkatkan efisiensi administrasi, memperkuat tata kelola organisasi, serta memastikan legalitas aset. “Dengan SIMAM, data tidak hanya rapi, tapi juga terintegrasi dan bisa mencegah penyalahgunaan maupun kehilangan aset,” tambah Abdul Azis.

Namun, ia mengakui bahwa implementasi SIMAM masih menghadapi sejumlah kendala, terutama keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Banyak pengelola di tingkat daerah, cabang, ranting, maupun amal usaha Muhamamdiyah/Aisyiyah yang belum terbiasa dengan teknologi digital, sehingga pengelolaan aplikasi berjalan lambat.

Senada dengan itu, Amir Hady, Sekretaris PWM Kaltim, menegaskan perlunya perubahan pola pikir dalam menghadapi era digitalisasi ini. “Perubahan mindset atau budaya digital sudah mesti dilakukan. SIMAM bukan sekadar aplikasi, melainkan bagian dari amanah menjaga aset dan data organisasi. Dengan SIMAM, organisasi lebih kuat, lebih modern, dan tidak kehilangan aset,” ujarnya.

PWM Kaltim berharap seluruh PDM lebih giat mendorong operator di daerah agar mempercepat input data. Upaya ini dinilai penting agar Muhammadiyah memiliki basis data aset yang akurat, sah, dan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan organisasi ke depan.

Abdul Azis Muslim, SE. Pengelolaan aset Muhammadiyah melalui aplikasi SIMAM masih terkendala rendahnya partisipasi operator, sehingga PWM Kaltim menekankan perlunya percepatan input data agar tata kelola organisasi lebih akurat dan modern.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image