Dakhil fi Tafsir: Cara Mengetahui Penafsiran yang Orisinil
Khazanah | 2025-10-02 08:39:13
Oleh: Omair R
Kamis, 02/10/2025
Setiap hari kita dibanjiri berita atau informasi melalui media sosial. Saking banyaknya berita, terkadang kita bingung. Mana berita yang benar, dan tidak.
Begitu pula dalam mempelajari ilmu tafsir al-Qur'an. Begitu banyak ulama yang menafsirkan al-Qur'an, namun kita tetap dituntut untuk tahu, mana tafsiran yang orisinil dan tidak?
Untuk mengetahui tafsiran yang orisinil atau asîl (Arab), ada satu ilmu khusus yang membahasnya. Namanya Dakhil fi Tafsir (penafsiran yang tidak orisinil).
Prof. Dr. Ibrahim Abdurrahman Muhammad Khalifah (w. 2013 M), seorang ulama Al-Azhar, sekaligus pelopor dan pakar kajian ini, ia menulis kitab, berjudul: Dakhil fi Tafsir.
Kitab itu akan mengajak para pembaca untuk bisa memetakan, mana saja tafsiran al-Qur'an yang orisinil (asîl) dan tafsiran yang 'tidak orisinil' (dakhîl).
Bisa jadi, sebuah tafsiran yang kita temui itu orisinil (asîl) -menurut kita. Setelah dikaji ulang, ternyata, tafsiran itu tidak orisinil (dakhîl), begitu pula sebaliknya.
Bagi para penikmat studi tafsir dan ilmu al-Qur'an, ilmu Dakhîl fi Tafsir menjadi penting, sebagai "kompas" saat menyelami dunia penafsiran al-Qur'an yang sangat kaya. (Omair)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
