MAN 2 Bantul Distribusikan MBG Berupa Sandwich Sehat
Info Terkini | 2025-09-29 09:31:38
Bantul (MAN 2 Bantul) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah kembali disalurkan ke sekolah dan madrasah, termasuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul. Pada Jumat (26/9/25), siswa MAN 2 Bantul menerima menu inovatif berupa sandwich sehat yang berisi roti tawar, keju, tomat, sawi, mentimun, serta telur ayam goreng. Menu ini diproduksi oleh vendor yang ditunjuk pemerintah untuk memastikan kualitas, higienitas, dan kandungan gizi yang sesuai standar.
Kepala MAN 2 Bantul Nur Hasanah Rahmawati menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap kesehatan siswa melalui program MBG. “Program ini sangat membantu dalam mendukung pembentukan generasi sehat dan cerdas. Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan makanan sehat bagi anak-anak. Madrasah kami siap mendistribusikan dengan tertib dan memastikan semua siswa mendapatkannya,” ujarnya.
Menu sandwich kali ini memiliki kandungan gizi lengkap. Roti tawar menjadi sumber karbohidrat, keju memberikan kalsium, tomat serta mentimun menambah asupan vitamin dan serat, sawi menyumbang antioksidan alami, sementara telur ayam goreng memperkuat kebutuhan protein hewani siswa. Seorang guru mata pelajaran Biologi Siti Nur’aini menambahkan bahwa menu tersebut sudah mencerminkan pola makan seimbang. “Satu sandwich ini sudah mewakili empat unsur penting: karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Bagi remaja yang sedang tumbuh, kebutuhan ini sangat penting. Saya berharap anak-anak semakin paham bahwa makan sehat bisa sederhana namun tetap bergizi,” jelasnya.
Siswa MAN 2 Bantul menyambut antusias pembagian MBG berupa sandwich sehat. Mereka mengaku senang karena bisa mencoba makanan berbeda dari biasanya. Salah seorang siswa kelas XI IPS Deny Suryatama mengungkapkan bahwa sandwich tersebut membuatnya lebih bersemangat belajar. “Rasanya enak, segar, dan mengenyangkan. Senang sekali dapat makanan gratis yang sehat seperti ini,” katanya.
Beberapa siswa lain juga menilai program MBG membantu mereka yang sering terburu-buru berangkat ke madrasah tanpa sempat sarapan. Dengan adanya MBG ini, mereka merasa lebih siap menghadapi pelajaran.
Walaupun pembuatan sandwich sepenuhnya dari vendor pemerintah, MAN 2 Bantul tetap menambahkan nilai edukatif dalam pelaksanaannya. Sisa sayuran atau kulit buah dari sandwich yang tidak dikonsumsi akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam losida (lodong sisa dapur). Dalam beberapa bulan, sisa makanan itu akan terurai menjadi pupuk organik yang kemudian digunakan untuk menyuburkan tanaman di lingkungan madrasah.
Koordinator program Adiwiyata MAN 2 Bantul Saryanto menyatakan bahwa langkah ini menjadi wujud nyata keterpaduan antara program pemerintah dengan gerakan peduli lingkungan di sekolah atau madrasah. “Kami ingin anak-anak belajar bahwa setiap program harus memberikan dampak ganda. Tidak hanya sehat bagi tubuh, tetapi juga ramah bagi lingkungan,” jelasnya.
Selain distribusi makanan, guru-guru juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan edukasi singkat tentang gizi seimbang. Mereka menjelaskan pentingnya sarapan sehat, manfaat protein, vitamin, dan mineral, serta bagaimana kebiasaan makan yang baik dapat menunjang prestasi belajar.
Menurut salah satu guru BK Karlina, Siswa perlu diarahkan agar tidak hanya mengonsumsi makanan MBG, tetapi juga meniru kebiasaan sehat tersebut di rumah. “Kami ingin anak-anak tidak sekadar menerima, tetapi juga mengaplikasikan. Kalau mereka terbiasa makan sayur dan buah, maka gaya hidup sehat bisa terbentuk lebih dini,” tegasnya.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menanggulangi masalah gizi pada remaja usia sekolah, sekaligus mendukung tumbuh kembang yang optimal. Vendor yang dipilih pemerintah telah melalui proses seleksi ketat, sehingga makanan yang diberikan aman, bergizi, dan higienis.
Dengan adanya MBG berupa sandwich sehat, pihak MAN 2 Bantul berharap siswa semakin sadar pentingnya menjaga pola makan sehat dan tidak bergantung pada makanan instan atau jajanan yang tidak jelas kandungan gizinya.
Kepala madrasah Nur Hasanah Rahmawati menegaskan bahwa pihak madrasah akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk memastikan distribusi berjalan lancar. “Semoga program ini berkelanjutan, sehingga anak-anak terbiasa dengan makanan sehat. Generasi emas Indonesia tidak hanya butuh ilmu, tetapi juga tubuh yang sehat,” pungkasnya.
Program MBG di MAN 2 Bantul ini menjadi bukti sinergi positif antara pemerintah, madrasah, dan siswa. Bukan sekadar pembagian makanan, tetapi juga pendidikan nyata tentang kesehatan, kepedulian, dan lingkungan. (FES)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
