80 Tahun Indonesia Merdeka, Semangat Warga Pitara Tak Pernah Padam!
Event | 2025-09-28 13:24:29Delapan puluh tahun sudah Indonesia merdeka. Waktu boleh terus berjalan, tapi semangat kebersamaan dan cinta tanah air tetap hidup di hati warga Jl. Sirih Kuning RT 06 RW 15, Pitara, Depok.
Tahun ini, warga kembali membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kebahagiaan sederhana bisa menjadi cara paling indah untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Malam Penuh Keceriaan dan Tawa
Lapangan kecil di tengah kampung mendadak berubah menjadi panggung meriah. Lampu-lampu warna-warni menghiasi atap tenda, musik menggema, dan tawa warga memenuhi udara malam. Dari anak-anak, remaja, hingga para ibu, semua larut dalam suasana kemerdekaan.
Yang membuat acara semakin seru adalah kreativitas warga dalam menyiapkan penampilan. Ada yang berdandan ala penari daerah lengkap dengan hiasan kepala suku Dayak, ada juga yang tampil kocak dengan kostum warna-warni. Suasana jadi ramai dan penuh canda tawa.
“Pokoknya tahun ini harus lebih seru dari sebelumnya,” ujar salah satu warga dengan tawa lepas. “Biar anak-anak muda juga ikut semangat dan bangga jadi bagian dari kampung ini.”
Bunda Ayu, Pendongeng Sekaligus MC yang Menghidupkan Panggung
Acara malam itu dipandu oleh Bunda Ayu, MC yang juga dikenal sebagai pendongeng dari KADO – Kampung Dongeng Depok. Dengan gaya khasnya yang ceria dan ekspresif, Bunda Ayu berhasil membuat suasana panggung tak pernah sepi dari gelak tawa.
Ia tak hanya sekadar membacakan acara, tapi juga menyelipkan canda, cerita, dan pesan-pesan inspiratif. Tak heran, banyak anak-anak dan ibu-ibu yang terus tertawa sepanjang malam.
Bunda Ayu memang sudah dikenal di berbagai sekolah di Depok karena sering tampil membawakan kisah-kisah penuh makna saat acara Maulid dan kegiatan anak-anak.
“Lihat warga Pitara malam ini, semua semangat banget! Ini bentuk cinta kita pada Indonesia,” seru Bunda Ayu dari atas panggung, disambut tepuk tangan meriah penonton.
Tarian Tradisional dan Kostum Unik
Selain hiburan lucu dan nyanyi bareng, malam itu juga ada penampilan tari tradisional yang menawan. Seorang penari tampil anggun di panggung, mengenakan busana gemerlap dan mahkota kecil di kepala. Gerakannya lembut tapi penuh tenaga, membuat penonton terpukau.
Tarian ini menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan zaman, budaya Indonesia tetap punya tempat di hati masyarakat. Dari irama gamelan hingga gerak tangan yang halus, semuanya memancarkan kebanggaan terhadap warisan bangsa.
Kebersamaan yang Tak Pernah Luntur
Meski sederhana, acara seperti ini selalu berhasil menyatukan warga. Tak ada batas usia, pekerjaan, atau latar belakang — semua sama, semua tertawa bersama.
Setelah acara selesai, para peserta dan panitia berfoto bersama, masih dengan kostum unik mereka. Beberapa warga sibuk berbagi cerita, sebagian lagi menikmati jajanan malam sambil bercanda di pinggir jalan.
“Ini yang namanya kemerdekaan,” kata salah satu panitia. “Bisa tertawa, berkumpul, dan saling mendukung. Itu arti merdeka buat kami.”
Delapan puluh tahun sudah Indonesia berdiri, tapi semangat itu tidak pernah padam — semangat untuk bersatu, bergembira, dan menjaga kebersamaan.
Dari kampung kecil di Depok ini, warga Pitara membuktikan bahwa cinta tanah air bisa ditunjukkan lewat hal sederhana: tawa, kebersamaan, dan rasa syukur.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80!
Dari warga Pitara Depok untuk Indonesia tercinta - Merdeka Selamanya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
