Pemuda Muhammadiyah Diminta Siap Jadi Pelopor dan Pewaris Gerakan Persyarikatan
Agama | 2025-09-26 21:31:38Pemuda Muhammadiyah Diminta Siap Jadi Pelopor dan Pewaris Gerakan Persyarikatan
Samarinda – Suasana penuh keakraban menyelimuti sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Siradj Salman, Samarinda, pada Jumat (26/9/2025). Pertemuan antara PWM Kaltim dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kaltim berlangsung hangat, ibarat hubungan seorang bapak dengan anak yang sedang menerima bimbingan.
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahim sekaligus pembinaan. Sebagai organisasi otonom (ortom) dari Angkatan Muda Muhammadiyah, PWPM dianggap sebagai penerus estafet perjuangan persyarikatan. Karena itu, PWM Kaltim merasa berkewajiban memberikan arahan dan meneguhkan komitmen pemuda dalam mengemban amanah dakwah.
Ketua PWPM Kaltim, Adam Muhammad, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan program besar untuk periode kepengurusan kali ini. “Kami fokus pada kaderisasi di semua tingkatan, penguatan struktur organisasi, serta peningkatan kemandirian kader maupun organisasi,” ujarnya. Adam menambahkan, PWPM juga akan melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari Baitul Arqam, pendidikan dasar Kokam, pelatihan dai pemuda, hingga memberikan kesempatan bagi kader tampil dalam pengajian maupun khutbah Jumat.
Arahan demi arahan mengalir dari jajaran PWM Kaltim. Sekretaris PWM Kaltim, Amir Hady, menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah adalah kader yang harus siap menggantikan peran bapak-bapak di PWM. “Pemuda Muhammadiyah merupakan pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Karena itu, para kader mesti menjadi teladan, terutama dalam ibadah, termasuk rajin salat berjamaah di masjid,” ungkapnya.
Nada serupa juga disampaikan Wakil Ketua PWM Kaltim, Muhammad Jafron. Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah berfungsi di tiga pilar utama: kader umat, kader persyarikatan, dan kader bangsa. “Siapkan diri untuk berdiaspora, memperluas kiprah di berbagai lini,” katanya memberi semangat.
Sementara itu, Fitroh Asriyadi, Wakil Ketua PWM Kaltim lainnya, berharap agar keberadaan PWPM benar-benar terasa hingga ke tingkat cabang dan ranting. “PWPM harus menjadi embrio lahirnya Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah,” jelasnya.
Perhatian agar PWPM lebih aktif tampil di ruang publik juga diungkapkan Nurhayati Tappa, Wakil Ketua PWM Kaltim sekaligus Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah. “Dalam event-event provinsi, Pemuda Muhammadiyah harus hadir dan terlihat, sehingga masyarakat mengenal kiprah serta kontribusinya,” tuturnya.
Puncak pesan datang dari Ketua PWM Kaltim, KH. Siswanto, yang menekankan pentingnya dasar gerakan. “Gerakan Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Itu harus menjadi bingkai utama Pemuda Muhammadiyah di Kalimantan Timur,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para pemuda terus meningkatkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional. “Jadikan Rasulullah sebagai teladan utama,” tegasnya.
Silaturahim yang berlangsung santai ini menjadi momentum berharga untuk memperkokoh hubungan antargenerasi dalam tubuh Muhammadiyah. Dari pertemuan tersebut, tampak jelas bahwa PWM Kaltim ingin memastikan PWPM tidak sekadar menjadi penonton, melainkan benar-benar tampil sebagai garda terdepan dalam dakwah, amal usaha, dan perjuangan persyarikatan.
Di akhir pertemuan, seluruh peserta tampak larut dalam suasana kekeluargaan. Ada kesan kuat bahwa PWM Kaltim benar-benar ingin menyiapkan PWPM sebagai pewaris yang tangguh dan berintegritas. Seperti yang diungkapkan Adam Muhammad, “Kami siap membuktikan bahwa Pemuda Muhammadiyah adalah kader yang tidak hanya mampu, tetapi juga mau mengambil peran besar dalam memajukan persyarikatan dan bangsa.”
Dengan semangat kebersamaan itu, silaturahim PWM dan PWPM Kaltim bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata menuju lahirnya generasi pelanjut yang kokoh dalam iman, cerdas dalam berpikir, serta ikhlas dalam berjuang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
