Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ketua Redaksi

Terancam Punah, 5 Satwa Unik dan Langka Ini Cuma Ada di Indonesia

Eduaksi | Wednesday, 09 Mar 2022, 14:08 WIB

Indonesia mempunyai kekayaan alam yang hebat, terhitung tipe flora dan faunanya. Bahkan juga, beberapa spesies hewan yang nyaris musnah dan sangat jarang cuman berada di hutan-hutan di Indonesia. Hingga, World Wildlife Fund (WWF) ikut membantu melindungi hewan-hewan ini.

Di lain sisi, hal ini lebih banyak menarik perhatian wisatawan asing. Untuk sekedar menyaksikan hewan-hewan sangat jarang yang hampir musnah dan diproteksi ini, mereka harus jauh ke Indonesia dan ke arah beberapa daerah terasing. Berikut sejumlah hewan langka di Indonesia yang terancam punah dilansir dari info satwa. Apa sajakah?

1. Borneo atau Kalimantan salah satu habitat asli orangutan

Orangutan sebagai salah satunya bangsa kera yang paling serupa dengan manusia. Di penjuru dunia, jumlah orangutan semakin berkurang. Sampai sekarang ini, cuman sisa sekitaran 55 ribu pribadi saja. Banyak salah satunya yang hidup di pulau Kalimantan dan 200 yang lain di Sumatera.

Jumlah orangutan yang tetap turun disebabkan komunitas mereka yang memerlukan rimba lebat. Tidak itu saja, komunitas mereka diambil oleh beberapa pihak tidak bertanggungjawab untuk pembukaan tempat paksakan. Ini mengundang perhatian WWF dan banyak volunteer dari penjuru dunia untuk menolong penangkaran orangutan di Indonesia.

2. Komodo di Pulau Komodo

Pada tahun 2017, jumlah spesies kadal raksasa ini cuman sekitaran 3.012 ekor saja. Angka ini telah terhitung kenaikan dari jumlahnya di beberapa tahun awalnya. Karena kelangkaannya, pemerintahan jadikan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur jadi taman nasional dan komunitas asli komodo.

Salah satunya yang membuat komodo susah berkembang biak ialah proses perkawinan mereka. Komodo jantan harus bertanding lebih dulu untuk mengawini satu ekor betina. Tidak itu saja, komodo yang baru menetas dari telur benar-benar rawan dimakan predator lain atau komodo yang semakin besar.

3. Dari 7 spesies, 6 spesies penyu hidup di Indonesia

Karena banyaknya spesies penyu yang berhasil hidup di Indonesia, pemerintahan membuat perlindungan hewan ini dengan membuatkan penangkaran di beberapa wilayah. Salah satunya ialah di pulau Tanjung Benoa-Bali, Kepulauan Seribu dan Lombok.

Untungnya, warga di Indonesia yakin jika penyu sebagai hewan pembawa peruntungan. Hingga, mereka banyak juga menolong dalam perawatan penyu.

4. Tarsius tarsier, primata langka yang hidup di Sulawesi

Primata ini mempunyai ciri-ciri memiliki tubuh kecil warna cokelat dengan mata besar dan suka bergelantung di ranting pohon seperti koala. Tarsius tidak dapat menginjakkan kakinya di tanah karena ia terus melonjak dari 1 pohon ke pohon lainnya.

Tindakan pembukaan tempat rimba secara ilegal membuat komunitas hewan ini semakin menyusut. Akhirnya, pemerintahan jadikan hewan kecil ini diproteksi. Tarsius bisa ditemui di hutan-hutan yang berada di Sulawesi.

5. Harimau Sumatera diprediksi punah pada 2050

Paling mencemaskan karena terancam punah, jumlah sub spesies harimau Sumatera cuman sekitaran 300-400 saja yang hidup di alam bebas. Jumlahnya pembukaan tempat kelapa sawit secara ilegal membuat komunitas harimau terusik. Bahkan juga, komunitasnya diprediksi akan hancur pada 2050 bila didiamkan.

Nah, jika tidak ingin anak cucu kita nantinya cuman dengar narasi berkenaan Harimau tanpa menyaksikannya, kita bertanggungjawab jaga rimba. Satu diantaranya dengan tidak mencemarkan lingkungan dan mengirit sumber daya, seperti kertas yang bahan bakunya berbentuk kayu atau pohon.

Itu beberapa hewan langka di Indonesia yang terancam dan nyaris punah. Walau bukan petinggi pemerintah, kita sebagai masyarakat negara yang bagus harus ikut serta jaga komunitas dan ekosistem mereka secara baik. Janganlah sampai mereka musnah pada tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image