Guru Muhammadiyah Kaltim Ikut Pendampingan Resiliensi Bencana se-Kalimantan di Banjarmasin
Agama | 2025-09-23 13:57:45
Banjarmasin – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur resmi mengirimkan perwakilan guru penanggung jawab tim siaga bencana sekolah ke Banjarmasin untuk mengikuti program pendampingan penguatan kapasitas LRB se-Pulau Kalimantan. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu hingga Sabtu, 24–27 September 2025, bertempat di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin, Jl. P. Antasari No.86A, Kelayan Luar, Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan.
Ketua LRB PWM Kaltim, Ns. Maridi M. Dirdjo, M.Kep., menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut undangan resmi LRB Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Kami diminta mengirimkan satu guru penanggung jawab siaga bencana dari beberapa SD Muhammadiyah di Samarinda dan Balikpapan. Ini bagian dari komitmen kami memperkuat kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi potensi bencana,” ujarnya.
Permohonan resmi untuk mengirimkan peserta disampaikan kepada kepala sekolah SD Muhammadiyah 1, 2, dan 5 Samarinda, serta SD Muhammadiyah 1 dan 2 Balikpapan. Dalam suratnya, LRB PWM Kaltim menekankan pentingnya kehadiran guru-guru yang memiliki tanggung jawab langsung pada tim siaga bencana sekolah. “Kami berharap para guru dapat menyerap ilmu dan strategi baru terkait resiliensi bencana, lalu menularkannya di sekolah masing-masing,” tambah Rahiman Agus Salim, S.I.P., M.M., Sekretaris LRB PWM Kaltim.
Menurut data surat tugas yang diterbitkan LRB PWM Kaltim, terdapat 13 nama utusan yang akan berangkat ke Banjarmasin. Mereka terdiri dari pengurus inti LRB PWM Kaltim dan anggota dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Daftar itu mencakup Maridi sendiri sebagai ketua, Rahiman Agus Salim sebagai sekretaris, hingga guru-guru muda yang menjadi ujung tombak kesiapsiagaan bencana di sekolah.
Kegiatan ini akan diisi serangkaian sesi pendampingan dan pelatihan dari tim ahli kebencanaan Muhammadiyah. Fokusnya adalah meningkatkan kemampuan mitigasi, penanganan, dan pemulihan bencana di tingkat sekolah maupun komunitas. “Muhammadiyah sudah lama aktif di bidang kemanusiaan, dan penguatan kapasitas ini penting agar kita siap menghadapi situasi darurat, khususnya di Kalimantan yang rawan banjir dan kebakaran hutan,” ujar Maridi.
LRB PWM Kaltim menegaskan bahwa keikutsertaan guru-guru ini bukan sekadar formalitas. “Kami ingin hasil pelatihan ini berdampak langsung. Sekolah Muhammadiyah harus menjadi contoh kesiapsiagaan bencana di daerahnya,” kata Rahiman menegaskan.
Dengan penguatan kapasitas ini, diharapkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kaltim semakin tangguh menghadapi ancaman bencana, serta mampu memberi perlindungan lebih baik bagi siswa dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga menegaskan kontribusi Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana di tingkat regional Kalimantan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
