Heboh Daging Kucing Disangka Kambing: Begini Cara Membedakannya
Edukasi | 2025-09-22 10:20:14Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan kasus pria di Pagar Alam, Sumatra Selatan, yang diduga menjagal ratusan kucing untuk dijual sebagai daging kambing. Kasus ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat luas, selain keresahan akan risiko kesehatan, banyak masyarakat yang mengecam hal ini karena dinilai menyalahi aturan hukum, terutama dari segi kesejahteraan hewan dan keamanan pangan.
Bahaya Konsumsi Daging Kucing
Kucing sejatinya bukanlah hewan ternak yang diperuntukkan untuk konsumsi. tidak ada standar kebersihan maupun pemeriksaan kesehatan terhadap dagingnya, sehingga daging ini sangat rentan mengandung berbagai bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Selain itu, ada risiko penularan penyakit zoonosis, misalnya rabies dan toxoplasmosis, yang biasanya menular dari hewan ke manusia.
Selain membahayakan kesehatan, praktik menjual daging kucing juga menimbulkan persoalan hukum. Banyak pihak mengecam perbuatan ini karena dianggap sebagai bentuk kekejaman terhadap hewan. Di sisi lain, penjual yang mengatasnamakan daging kucing sebagai daging kambing bisa dijerat hukum menipu konsumen.
Cara Membedakan Daging Kucing dan Kambing
Agar tidak tertipu saat membeli, ada beberapa ciri yang dapat diperhatikan :
1. Ukuran dan bentuk
Daging kucing cenderung lebih kecil dengan potongan yang tipis jika dibandingkan dengan daging kambing yang lebih besar dan tebal.
2. Tekstur serat
Daging kucing memiliki serat yang lebih halus, beberapa orang mengaku seratnya lebih mirip daging ayam. Sedangkan daging kambing memiliki serat yang kasar dan jelas.
3. Bentuk tulang
Tulang pada daging kucing cenderung lebih kecil, tipis, dan ringan dibanding tulang daging kambing yang besar, berat, dan kokoh.
4. Aroma
Aroma daging kucing biasanya cenderung menyengat dan tidak sedap, berbeda dengan aroma daging kambing yang kuat dan khas.
Kasus ini menjadi pelajaran agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan. Pada akhirnya, kehati-hatian konsumen adalah kunci utama. Dengan mengenali ciri-ciri daging, diharapkan kita bisa terhindar dari praktik curang yang merugikan sekaligus berbahaya bagi kesehatan.
Oleh : Rifa Cahya Muzaqina, mahasiswi Kedokteran Hewan fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
