Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Revalina Putri Azzahra

Antara TikTok, Gen Z, dan Kesehatan Mental

Eduaksi | 2025-09-19 11:13:23

TikTok adalah media yang sering digunakan Gen Z. Banyak Gen Z yang menggunakan waktu luangnya untuk bermain media sosial khususnya TikTok. TikTok menampilkan video singkat dan menarik yang bisa membuat pengguna TikTok ingin terus melihat. Aplikasi ini mempelajari preferensi pengguna dengan menampilkan video yang mereka sukai, sehingga membuat mereka kembali untuk melihat lebih banyak konten serupa.

Namun, penggunaan TikTok tidak selamanya positif. Bahkan, menurut Psychology Today (Maret 2025), lebih dari 83% konten kesehatan mental di TikTok bersifat menyesatkan. Fakta ini menunjukkan bahwa kekhawatiran saya bukan tanpa alasan. Terdapat hubungan antara penggunaan TikTok dan kesehatan mental kita. Gen Z lebih cenderung melakukan diagnosis diri berdasarkan konten media sosial dibandingkan generasi yang lebih tua.

1. Informasi Yang Menyesatkan

Seringkali Gen Z melakukan diagnosis diri melalui konten yang dipublikasikan. Hal ini menyebabkan Gen Z mendiagnosis dirinya sendiri tanpa adanya informasi yang akurat dan seringkali menyebabkan overthinking yang berlebihan. Kegiatan seperti ini yang menyebabkan bahaya pada generasi muda karena dapat merusak mental mereka.

2. Perbandingan sosial

Banyak Gen Z saat ini yang suka membandingkan dirinya dengan orang yang dilihatnya secara virtual. Hal ini berdampak negatif untuk kesehatan mental seseorang, karena TikTok cenderung memperlihatkan gaya hidup mewah, pencapaian terbaik, dan tampilan fisik yang ideal.

Hal ini membuat Gen Z merasa rendah diri, iri, dan cemburu karena tidak bisa mencapai standar yang ditampilkan dalam konten orang lain yang tampak sempurna. Tekanan untuk mengikuti tren dan dorongan untuk segera melakukan sesuatu, meskipun bertentangan dengan kehidupan pribadi,semakin memperburuk situasi. Perbandingan sosial seperti ini menyebabkan rasa tidak percaya diri, stres, dan tekanan.. jika tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan masalah kesehatan mental yang lebih serius.

3. Gangguan Masalah Tidur

TikTok menyebabkan seseorang mengalami kualitas tidur yang buruk akibat terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menggunakan aplikasi ini, terutama menjelang tidur. Dampak negatif juga disebabkan dari paparan layar gawai yang digunakan.

Paparan cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel yang dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Video pendek yang menarik juga memicu pelepasan dopamin, hormon kesenangan, yang menyebabkan kecanduan. Sehingga Gen Z menjadi lebih mudah bosan terhadap aktivitas lain.

Penting bagi Gen Z untuk bijak dalam menggunakan sosial media, khususnya TikTok. Jangan menjadi Gen Z yang cenderung lebih suka menghabiskan waktu di TikTok daripada menyelesaikan tugas penting. Dengan membatasi waktu penggunaan dan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatifnya. Dukungan dari orang tua, pendidik, dan orang di sekitar juga sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan mendukung perkembangan mental yang positif bagi generasi penerus bangsa.

Foto: Dokumentasi pribadi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image