Khotbah Jumat: Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad dalam Kehidupan Sehari-hari
Agama | 2025-09-17 23:03:51Marilah kta bersyukur kepada Allah karena dengan syukur itu kita akan ditambahkan nikmatnya oleh Allah SWT.
Selawat dan salam kita sanjungkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya pada yaumulkyamah.
Saya wasiatkan kepada diri saya dan jamaah sekalian, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena hanya dengan takwa kita akan selamat dunia dan akhirat.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ, sosok teladan sempurna bukan hanya dalam akhlak, tetapi juga dalam kepemimpinan. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin umat Islam, tetapi juga rahmat bagi seluruh alam. Allah ﷻ berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat teladan yang baik bagi kalian, bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari akhir serta banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab [33]: 21)
Rasulullah ﷺ adalah pemimpin yang penuh kasih, adil, rendah hati, dan mengutamakan kepentingan umat. Beliau bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ، يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ، وَيُتَّقَى بِهِ
"Sesungguhnya seorang pemimpin itu adalah perisai, di belakangnya umat berperang, dan dengannya mereka berlindung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Seorang pemimpin bukan untuk diagungkan, tetapi untuk melayani umat.
Ibn Taimiyyah berkata dalam As-Siyasah Asy-Syar’iyyah: “Keadilan adalah fondasi kepemimpinan, bahkan dengan keadilan Allah menegakkan negeri sekalipun dipimpin orang kafir, dan dengan kezaliman Allah menghancurkan negeri sekalipun dipimpin orang beriman.”
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullāh,
Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menyebutkan bahwa masyarakat membutuhkan pemimpin untuk mencegah kezhaliman dan menegakkan keadilan. Menurut beliau, ‘ashabiyyah (solidaritas sosial) yang dipimpin dengan nilai agama melahirkan kekuatan dan peradaban. Rasulullah ﷺ berhasil membangun Madinah sebagai negara yang kokoh karena kepemimpinan beliau berlandaskan wahyu, bukan sekadar ambisi dunia.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj [22]: 41 menjelaskan ciri-ciri seorang pemimpin sejati:
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ
"Orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi, mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat makruf, dan mencegah dari yang mungkar."
Ayat ini menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam bukanlah soal jabatan atau kekuasaan, tetapi tentang amanah. Allah tidak memuji pemimpin yang hanya berkuasa, tetapi memuji mereka yang menggunakan kekuasaan untuk:
Mendirikan salat artinya, pemimpin sejati menjaga hubungan dengan Allah. Ia tidak melupakan ibadah walaupun sibuk dengan urusan dunia. Kepemimpinan tanpa ibadah hanya akan melahirkan kesombongan.
Menunaikan zakat artinya, pemimpin sejati peduli pada kesejahteraan rakyat. Ia memperhatikan fakir miskin, menegakkan keadilan ekonomi, dan tidak membiarkan ketimpangan sosial.
Amar makruf adalah pemimpin sejati mengajak masyarakat kepada kebaikan: kejujuran, kerja keras, persaudaraan, dan semangat menolong sesama.
Nahi munkar maknanya pemimpin sejati berani mencegah kemungkaran, melawan kezaliman, korupsi, dan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan, ayat ini menunjukkan bahwa kekuasaan sejati hanyalah sarana untuk menegakkan agama dan melayani umat, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Maka, jamaah sekalian, jika seorang pemimpin tidak menegakkan salat, tidak memperhatikan zakat, dan tidak mengajak kepada kebaikan, berarti ia telah jauh dari teladan Al-Qur’an. Sebaliknya, seorang ayah di rumah, seorang guru di sekolah, bahkan seorang ketua kecil di masyarakat yang menjaga empat hal ini —maka ia adalah pemimpin sejati di mata Allah.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullāh,
Teladan kepemimpinan Nabi Muhammad ﷺ sangat relevan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari:
- Dalam keluarga: Beliau adalah suami yang penuh kasih dan ayah yang penyayang.
- Dalam masyarakat: Beliau mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi.
- Dalam pemerintahan: Beliau menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.
Mari kita meneladani kepemimpinan beliau dalam skala kecil maupun besar. Jadilah pemimpin yang amanah di rumah, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat. Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الحمد لله، حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه كما يحب ربنا ويرضى. أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرلناْ لِوَالِدِينَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّيَوْنا صِغَارًا
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَقْتَدُوْنَ بِرَسُوْلِكَ الْكَرِيْمِ، وَامْنَحْنَا قُلُوْبًا عَادِلَةً، وَلِسَانًا صَادِقًا، وَأَعْمَالًا صَالِحَةً.
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang meneladani Rasul-Mu yang mulia, anugerahkanlah kepada kami hati yang adil, lisan yang jujur, dan amal perbuatan yang saleh."
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَخُذْ بِنَوَاصِيْهِمْ لِلْبِرِّ وَالتَّقْوَى، اَللَّهُمَّ اجْعَلْ بَلْدَتَنَا هَذِهِ بَلْدَةً طَيِّبَةً آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً، وَارْزُقْنَا مِنْ رِزْقِكَ الْحَلَالِ، وَاجْعَلْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا عَابِدِيْنَ لَكَ، قَائِمِيْنَ بِالْحَقِّ، نَاصِحِيْنَ لِعِبَادِكَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
Ya Allah, perbaikilah para pemimpin urusan kami. Ya Allah, berikanlah taufik kepada mereka untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Peganglah ubun-ubun mereka menuju kebajikan dan ketakwaan. Ya Allah, jadikanlah negeri kami ini negeri yang baik, aman, dan tenteram. Karuniakanlah kepada kami rezeki-Mu yang halal, dan jadikanlah para pemimpin kami sebagai hamba-hamba-Mu yang beribadah kepada-Mu, yang menegakkan kebenaran, dan yang memberikan nasihat kepada hamba-hamba-Mu. Ya Allah, jadikanlah mereka rahmat bagi seluruh alam.
عباد الله، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. (QS. An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
