Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rurin Elfi Farida, SH.I., M.Pd.I., M.Pd

RAMADHAN BERSERI DI TENGAH PANDEMI

Lomba | 2022-03-09 10:29:41

Tanpa terasa bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam kembali datang. Bulan penuh kemuliaan, bulan penuh pahala yang sangat sayang jika tersia-sia. Merupakan berkah luar biasa dan rezeki yang tak terperi bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun ini. Meski pandemi belum juga usai, tapi kita tetap harus menjadikan Ramadhan kali ini berseri penuh ghirah Ilahi.

Ada banyak hal yang harus kita ingat bahwa Ramadhan merupakan bulan penggandaan pahala, bulan penuh pengampunan dan bulan bertabur rahmat. Maka kita harus memaksimalkan diri dalam beribadah dan mengurangi maksiat yang bisa mengurangi kualitas puasa kita. Dalam sebuah hadis riwayat Thabrani disebutkan bahwa berapa banyak orang yang berpuasa, namun sayang, dia tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus. Dengan kata lain, banyak orang berpuasa, tapi tidak mendapat nilai ibadah dari puasanya. Jadi, seharian dia menahan lapardan haus, tapi hanya sia-sia belaka. Karena apa? Tentu karena cara berpuasanya yang keliru.

Nah, agar puasa kita tak sia-sia, terlebih menjalaninya di tengah pandemi, berikut tips menjalani Ramadhan :

1. Perbaiki Niat

Niat adalah inti dari semua ibadah. Jika niat kita keliru, maka ibadah pun tak lagi syahdu. Pastikan di bulan Ramadhan ini kita melakukan semua amal kebaikan dengan niat taqarub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Kita syukuri Allah masih memberi kita umur yang panjang hingga bisa bertemu lagi dengan Ramadhan yang penuh kemuliaan. Jika niat sudah tepat, maka semua amalan akan bernilai surga dan membawa kehidupan kita dalam lingkaran kedamaian dan keberkahan.

2. Ikuti tatanan pemerintah

Ramadhan di tengah pandemi tentu berbeda dengan kondisi biasanya. Ada tatanan dan aturan yang diatur khusus demi keselamatan bersama tentunya. Sebagai muslim yang baik, tentu kita harus ikuti aturan dengan sempurna. Tetaplah beribadah dengan aturan syariah tapi tentu mengikuti tata cara ibadah yang digariskan pemerintah. Ingat, menjaga keselamatan umat merupakan kewajiban bersama dan menaati Ulil Amri (pemerintah) juga berpahala.

3. Maksimalkan beribadah

Tidak semua orang mendapatkan rezeki untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. Maka, mari maksimalkan ibadah karena kita sudah dipilih Allah untuk mendapatkan semua kemuliaan ini. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Semua amalan di bulan mulia ini akan dilipatgandakan pahalanya. Membaca al-Quran yang biasanya pahala per hurufnya hanya satu, maka di bulan Ramadhan dilipatkan gandakan menjadi sepuluh per hurufnya. Bayangkan, kapan lagi kita mendapat kesempatan seperti ini. Belum lagi amalan kebaikan lain yang juga dilipatgandakan pahalanya.

4. Hindari hal-hal yang bisa menghilangkan pahala puasa

Banyak perbuatan yang kita lakukan secara tidak sadar tapi bisa menghilagkan pahala puasa. Tentu, sangat sia-sia jika kita berpuasa seharian penuh, menahan lapar dan dahaga, tapi ternyata puasa kita tak bernilai apa-apa. Dalam sebuah hadis riwayat ad-Dailami, Nabi berkata bahwa ada 5 perkara yang bisa membatalkan pahala puasa, yakni : berkata dusta/bohong, ghibah, mengadu domba, bersumpah palsu dan memandang dengan syahwat. Puasanya tidak batal, hanya saja pahala puasanya yang rusak.

5. Jaga kesehatan diri dan keluarga

Pandemi masih ada dan menghantui kita semua. Namun, bukan berarti kita harus kalah dan menyerah. Kita tetap maksimalkan usaha dan ikhtiyar untuk membuat pandemi segera pergi dan bahkan tak perlu kembali lagi. Jika dari skub terkecil yakni keluarga terjaga, maka bisa dipastikan seluruh masyarakat akan terjaga pula. Bagaimanapun juga, kesehatan adalah syarat utama agar bisa melakukan semua rangkaian ibadah dengan paripurna. Jika badan sehat, maka kita pasti kuat menjalani segala bentuk ibadah dan merasakan semua hal itu dengan nikmat.

Selain tips singkat di atas, kita juga perlu membuat ekspektasi ibadah untuk diri kita sendiri. Misal, tahun lalu hanya khatam satu kali, maka untuk tahun ini usahakan khatam dua kali. Tarawih full 30 hari, tahun ini jangan sampai ada yang bolong. Puasanya pun demikian . Usahakan Ramadhan tahun ini jauh lebih baik dari hari kemarin agar kita termasuk orang yang beruntung. Demikian disebutkan dalam sebuah hadis. Ada baiknya kita membuat panduan ibadah untuk diri sendiri. Maksimalkan semua ikhtiyar agar tak menyesal. Ramadhan adalah moment terbaik menabung amalan. Lailatul Qadar yang bernilai lebih dari seribu bulan juga tak boleh luput. Persiapan maksimal tentu akan menjadikan semua hal akan tercapai maksimal pula.

Akhirya, demikian sekedar tips sebagai bentuk upaya agar Ramadhan kita tetap berseri meski masih dikepung pandemi. Saya yakin, bahwa harapan semua umat Islam pastilah sama, Ramadhan khidmat, badan sehat hingga bisa menjalani semua ibadah dengan nikmat. Dunia kita dapat, akhirat pun tak terlewat. Semoga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image