Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sebi Daily

Pentingnya Memahami Ilmu Tauhid dan Urgensinya Bagi Umat Muslim

Agama | 2025-09-14 23:59:01
Ilustrasi Pelajar. Foto: Pok R./Pexels.

Oleh: Fadhlan Rizqy Fadilah_Mahasiswa Institut Agama Islam SEBI.

Tauhid merupakan fondasi utama dalam ajaran Islam. Secara bahasa, tauhid berarti mengesakan, sedangkan secara istilah bermakna mengesakan Allah dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, serta asma’ dan sifat-Nya. Tauhid menjadi inti dari kalimat syahadat “Laa ilaaha illallah”, yang merupakan pintu masuk ke dalam Islam. Tanpa tauhid, keislaman seseorang tidak sah, dan seluruh amal ibadahnya tidak bernilai di sisi Allah Swt.

Urgensi memahami tauhid tidak hanya terletak pada aspek akidah, tetapi juga mencakup dimensi ibadah, moral, sosial, hingga psikologis. Pemahaman yang benar tentang tauhid akan melahirkan kehidupan yang terarah, bersih dari kemusyrikan, serta selaras dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah kepada Allah semata (QS. Adz-Dzariyat: 56).

1. Tauhid sebagai Penentu Keselamatan di Akhirat

Tauhid merupakan syarat utama keselamatan seorang Muslim di akhirat. Allah menegaskan dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Ma’idah: 72).

Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa syirik adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni kecuali dengan tobat sebelum kematian (QS. An-Nisa: 48). Oleh sebab itu, menjaga kemurnian tauhid merupakan prioritas utama bagi setiap Muslim, karena hal itu menentukan keselamatan abadi di akhirat.

2. Tauhid sebagai Penyempurna Amal Ibadah

Amal ibadah, baik berupa salat, zakat, puasa, maupun haji, tidak akan bernilai jika tidak dibangun di atas landasan tauhid. Allah Swt. berfirman:

“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu: Jika engkau mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalmu dan benar-benar engkau termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).

Hal ini menunjukkan bahwa amal saleh hanya sah apabila diniatkan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Dengan demikian, tauhid berfungsi sebagai ruh yang menghidupkan ibadah, sedangkan syirik menghapus seluruh amal.

3. Tauhid Memberikan Ketenangan Hati dan Tujuan Hidup

Pemahaman tauhid yang benar akan menanamkan keyakinan bahwa seluruh kejadian di alam semesta berada di bawah kehendak Allah Swt. Keyakinan ini memberikan ketenteraman jiwa, rasa optimis, dan kekuatan mental dalam menghadapi ujian hidup.

Rasulullah saw. bersabda:

“Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu, mereka tidak akan dapat memberi manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, mereka tidak akan dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menegaskan bahwa tauhid membebaskan manusia dari rasa takut berlebihan kepada makhluk, serta mengarahkan seluruh pengharapan dan ketergantungan hanya kepada Allah.

4. Tauhid sebagai Benteng dari Syirik, Bid’ah, dan Kesesatan

Pemahaman tauhid juga berfungsi sebagai pelindung umat Islam dari berbagai bentuk penyimpangan akidah. Fenomena menyembah kuburan, mempercayai dukun, menggantungkan harapan pada jimat, atau praktik ibadah yang tidak memiliki dasar syariat, semuanya berakar dari lemahnya pemahaman tauhid.

Dengan mempelajari tauhid, seorang Muslim dapat membedakan antara ibadah yang sesuai dengan sunnah dan amalan yang termasuk bid’ah atau syirik. Hal ini penting agar umat Islam tetap berada di jalan yang lurus (ash-shirathal mustaqim), sesuai dengan doa yang selalu dipanjatkan dalam salat (QS. Al-Fatihah: 6–7).

Implikasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari

Tauhid bukan sekadar konsep teoretis, tetapi memiliki implikasi praktis yang luas, di antaranya:

 

  1. Dalam akhlak: membentuk pribadi yang ikhlas, jujur, dan tawakal.
  2. Dalam ibadah: memastikan seluruh amal dilakukan hanya untuk Allah.
  3. Dalam sosial: menumbuhkan rasa persaudaraan sesama Muslim karena semua sama-sama hamba Allah.
  4. Dalam cara berpikir: melahirkan pandangan hidup yang berorientasi pada akhirat, bukan hanya dunia.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tauhid merupakan inti ajaran Islam yang memiliki kedudukan sangat penting. Ia menjadi penentu keselamatan di akhirat, penyempurna amal ibadah, sumber ketenangan jiwa, sekaligus benteng dari syirik dan kesesatan. Memahami tauhid secara mendalam bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan mendasar bagi setiap Muslim agar mampu menjalani kehidupan yang diridai Allah Swt. dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat.

Dengan demikian, urgensi tauhid tidak dapat dipisahkan dari eksistensi umat Islam itu sendiri. Sejauh mana umat memahami dan mengamalkan tauhid, sejauh itu pula kualitas keislaman, akhlak, serta peradaban yang mereka bangun.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image