Persiapan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Andoolo, Mahasiswa KKA IAI Rawa Aopa Turut Berpartisipasi
Didaktika | 2025-09-14 11:12:59
Andoolo, Konawe Selatan - Pemerintah Desa Andoolo bersama mahasiswa Kuliah Kerja Amaliah (KKA) Posko 2 dan warga desa mengadakan rapat persiapan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Rapat berlangsung di kediaman Kepala Desa Andoolo yang juga bertindak sebagai pimpinan rapat (Sabtu, 13 September 2025)
Rapat ini dihadiri oleh aparat desa, mahasiswa KKA/KKN Posko 2, dan perwakilan warga. Agenda utama yang dibahas adalah persiapan teknis dan logistik untuk menyukseskan acara maulid.
Berdasarkan hasil rapat, pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW dijadwalkan akan diadakan pada hari Rabu, 17 September 2025. Semua pihak yang terlibat berharap acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Nani, salah satu perwakilan mahasiswa KKA Posko 2 yang hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan pandangannya. Menurut Nani, acara maulid ini bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momen penting untuk mempererat silaturahmi antara warga, aparat desa, dan mahasiswa.
"Kami mahasiswa sangat bersemangat untuk membantu. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat dan belajar banyak tentang budaya lokal," ujar Nani. Ia menambahkan bahwa koordinasi yang baik antar-semua pihak menjadi kunci keberhasilan acara ini.
Lebih lanjut, Nani juga menekankan pentingnya kerja sama tim dalam mewujudkan target pelaksanaan yang telah ditetapkan, yaitu pada tanggal 17 September 2025. "Semoga semua persiapan berjalan lancar dan acara maulid ini dapat terlaksana dengan sukses. Kami siap mendukung penuh agar semua agenda dapat terealisasi dengan baik," tutup Nani.
Pernyataan ini mencerminkan komitmen para mahasiswa KKA/KKN untuk berpartisipasi aktif dan menyukseskan perayaan maulid yang diharapkan akan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Desa Andoolo.
Rapat persiapan maulid di Desa Andoolo mendapatkan apresiasi dari Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Perguruan Tinggi Al Asri, penyelenggara IAI Rawa Aopa. Menurutnya, kegiatan seperti ini adalah wujud nyata dari kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat.
"Peran mahasiswa dalam membantu persiapan maulid ini sangatlah penting. Ini menunjukkan bahwa ilmu yang mereka dapat di kampus tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga dapat diterapkan untuk melayani dan memberdayakan masyarakat," ungkap Ismail. Ia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan misi IAI Rawa Aopa untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan sosial dan budaya di daerah.
Lebih lanjut, Ismail Suardi Wekke yang juga Distinguished Professor North Bangkok University (Thailand) menyoroti makna yang lebih dalam dari perayaan maulid itu sendiri. Menurutnya, maulid bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga momentum untuk mengingatkan kembali nilai-nilai luhur ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Semangat kebersamaan dan gotong royong yang terlihat dalam persiapan ini adalah cerminan nyata dari ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Kami berharap, semangat ini dapat terus hidup dan menjadi modal sosial yang kuat bagi Desa Andoolo," tuturnya. Ia menyampaikan bahwa dengan semangat ini, Desa Andoolo dapat terus maju dan berkembang.
Ismail juga memberikan apresiasi tinggi yang sama kepada Kepala Desa Andoolo, aparat desa, serta seluruh warga yang terlibat. "Ini adalah contoh kolaborasi yang luar biasa. Ketika semua pihak bahu-membahu, maka pekerjaan seberat apa pun akan terasa ringan. Kami sangat bangga melihat antusiasme dan komitmen yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Andoolo dalam menyambut hari bersejarah ini," pungkasnya. Pernyataan ini sekaligus menjadi dorongan moral agar kegiatan maulid dapat berjalan sukses dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh seluruh warga desa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
